LEBAK,Fixsnews.co.id– Jelang tahun politik 2024, informasi dan berita palsu (hoaks) akan makin banyak menghiasi dunia maya. Lalu, bagaimana cara paling mudah untuk dapat mengenali hoaks oleh sejumlah oknum yang tidak bertanggung jawab di dunia digital?
Untuk mengetahui jawabannya, silakan ikuti diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Nurani Banten, untuk komunitas digital di Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Sabtu (3/6) sore, mulai pukul 15.30 WIB.
Mengusung tema ”Tips dan Trik Cek Berita Palsu di Dunia Digital”, diskusi luring (offline) kali ini akan menghadirkan tiga narasumber. Yakni, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Anik Sakinah, influencer Azmy Zen, artis sinetron Ade Setiawan, serta Sintia Dewi sebagai moderator.
”Diskusi ini digelar gratis. Dapat diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbanten0306. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat (2/6).
Dalam diskusi yang ditujukan untuk komunitas digital dan masyarakat umum Kabupaten Lebak itu, Kemenkominfo menegaskan, berselancar di dunia maya memerlukan sikap waspada penuh kehati-hatian. Tanpa sikap itu, warganet dapat dengan mudah termakan tipuan hoaks, bahkan turut menyebarkan informasi palsu itu.
”Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi pihak korban maupun pelaku fitnah dan kebohongan. Apalagi jika kasusnya kemudian dilaporkan ke pihak kepolisian dan berproses di pengadilan, sebagaimana amanat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE),” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Ciri dan cara mudah untuk mengetahui hoaks, menurut Kemenkominfo, di antaranya: judul provokatif, cermati alamat situs dan URL, periksa fakta, cek keaslian foto, ikuti grup diskusi anti hoaks. ”Misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group Indonesian Hoax Buster, Fanpage Indonesian Hoaxes, dan Grup Sekoci,” sebut Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan instansinya bersama Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ”sedang”.
”Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.
Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.
Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Program IMCD urgen dilakukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di angka 175 juta orang,” jelasnya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (Red)