PANDEGLANG, Fixsnews.co.id– Beberapa waktu lalu, jagad lelang nasional pernah direpotkan oleh sebuah situs bernama lelanginternal.com yang memiliki tampilan dan konten sangat mirip dengan situs lelang.go.id. Bahkan, lengkap dengan logo Kementerian Keuangan dan page title Direktorat Jenderal Kekayaan Negara 1 (DJKN), situs resmi yang asli.
Tak hanya meretas, penjahat siber kini tak segan memalsukan situs resmi pemerintah guna meraih keuntungan pribadi, dengan cara menipu masyarakat melalui media online. Di dunia online cara-cara penipuan seperti ini dikenal dengan istilah phising.
Agar masyarakat lebih waspada dan tidak menjadi korban phising atau pengelabuan, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten akan menggelar diskusi literasi digital di Desa Pareang, Kecamatan Mekar Jaya, Kabupaten Pandeglang, Banten, Sabtu (24/6) sore, mulai pukul 15.30 WIB.
”Diskusi literasi digital masuk desa lintas komunitas ini bisa diikuti gratis. Caranya, silakan mendaftar secara online ke link registrasi di https://s.id/pendaftaranbanten2406. Peserta akan mendapat e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Jumat (23/6).
Diskusi luring (offline) bertajuk ”Jangan Asal Klik, Waspada Link Phising” itu akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Bidang Informasi Publik Diskominfo Kabupaten Pandeglang Abdul Latif, tutor Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) Ilmu Komunikasi Universitas Pelita Harapan (UPH) Herman Purba, pendiri Yayasan Komunitas Open Source Arief Rama Syarif, serta Joan Permana selaku moderator.
Kemenkominfo menyatakan, phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan. Data yang menjadi sasaran phising adalah data pribadi (nama, usia, alamat), data akun (username dan password), dan data finansial (informasi kartu kredit, rekening).
”Aktivitas phising bertujuan memancing orang untuk memberikan informasi pribadi secara sukarela tanpa disadari calon korban. Padahal, informasi yang dibagikan tersebut akan digunakan untuk tujuan kejahatan,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Menurut Kemenkominfo, pelaku phising biasanya menampakkan diri sebagai pihak atau institusi yang berwenang. Dengan menggunakan website atau email palsu yang tampak meyakinkan, banyak orang berhasil dikelabui.
”Informasi data phising yang diperoleh bisa langsung dimanfaatkan untuk menipu korban. Atau, bisa juga dijual ke pihak lain untuk melakukan tindakan tidak bertanggung jawab seperti penyalahgunaan akun. Aksi cyber crime ini memang berbahaya,” imbuh Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, sebuah laporan menyebut 32 persen pencurian data selalu melibatkan kegiatan phising. Bahkan, di awal tahun 2020, Anti Phishing Working Group mencatat 165.772 website phising yang siap menjaring korban, di mana sektor finansial masih menjadi sasaran utama.
Diskusi lintas komunitas yang digelar ”chip in” dalam acara Mitigasi Bencana Berbasis Komunitas itu akan dihadiri beberapa komunitas sebagai peserta. Di antaranya: Komunitas Balad Pareang (KBP), Komunitas Cigoong, Komunitas Pareang, Komunitas Dewok Pareang, dan Komunitas Batu Paranje.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (Red)