PANDEGLANG,Fixsnews.co.id– Era digital menempatkan data pribadi sebagai komoditas paling berharga. Setiap hari, pengguna digital melakukan berbagai aktivitas online seperti berbelanja, berkomunikasi, dan berbagi informasi pribadi melalui platform digital. Namun, di balik kenyamanan dan keterhubungan yang ditawarkan oleh teknologi, ada risiko besar terhadap keamanan data pribadi kita.
Untuk memberikan pemahaman pentingnya keamanan data pribadi dalam transaksi online, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten akan menggelar diskusi literasi digital di Kelurahan Babakan, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Pandeglang, Banten, Minggu (25/6) sore, mulai pukul 15.30 WIB.
”Diskusi literasi digital masuk desa lintas komunitas ini bisa diikuti gratis. Caranya, silakan mendaftar secara online ke link registrasi di https://s.id/pendaftaranbanten2506. Peserta akan mendapat e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Sabtu (24/6).
Diskusi luring (offline) bertajuk ”Keamanan Data Pribadi dalam Transaksi Online” itu akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah pembina Komunitas Film Pramuka (KFP) Habibie Yukezain, dosen Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Ageng Tirtayasa (Untirta) Banten Neka Fitriyah, Sekretaris Dinas Komunikasi, Informatika, Sandi dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Pandeglang S. Setia Mulya, dan Joan Permana selaku moderator.
Kemenkominfo menjelaskan, keamanan data pribadi merupakan hal yang sangat krusial di tengah pesatnya perkembangan aktivitas digital saat ini.
Dalam transaksi online, secara tidak sadar sering kali konsumen dengan mudah memberikan data pribadi mereka untuk kelancaran bertransaksi online.
”Contohnya, data nama lengkap, nomor gawai, alamat rumah, nomor kartu debit/kredit, bahkan nomor KTP maupun data pribadi lainnya,” sebut Kemenkominfo dalam rilis.
Padahal, lanjut Kemenkominfo, data yang diserahkan ke penjual untuk menjalankan proses transaksi dapat dengan mudah disalahgunakan oleh penjual demi keuntungan pribadi. Hal itu lebih mudah terjadi apabila kita tidak memperhatikan pentingnya pengamanan data.
”Misalnya, untuk melakukan transaksi pribadi, mereka menjual data ke pihak ketiga yang tidak bertanggung jawab dan masih banyak kasus lainnya yang bisa merugikan,” imbuh Kemenkominfo.
Kemenkominfo menambahkan, kejahatan siber lebih sering terjadi akibat bocornya data pribadi dalam transaksi online. Tak jarang kita mendengar kasus penipuan online bermula dari bocornya data pribadi kepada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
”Perlindungan data pribadi sangat penting saat melakukan transaksi online karena data pribadi terkait dengan keamanan pengguna digital,” pungkas Kemenkominfo.
Diskusi lintas komunitas yang digelar ”chip in” dalam acara Gerakan Melek Literasi Sahabat Nurani untuk Desa Berdaya itu, akan dihadiri beberapa komunitas sebagai peserta. Di antaranya: Komunitas Pasir Jengkol, Komunitas Pangampoan Berkah, Komunitas Wangkelang Bersatu, Komunitas Batulawang Jaya, dan Juantaka Babakan.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (red)