LEBAK, Fixsnews.co.id– Hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) menyebut tingkat penetrasi internet di kelompok usia 13-18 tahun mencapai 99,16 persen pada 2021-2022. Sebagai generasi pengakses internet terbesar, mereka butuh edukasi dalam menggunakan internet tersebut.
Menyadari pentingnya edukasi dan pendampingan penggunaan internet generasi muda, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama Yayasan Sahabat Nurani Banten akan menggelar diskusi literasi digital di Desa Asem, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten, Selasa (27/6) sore, mulai pukul 15.30 WIB.
”Diskusi literasi digital masuk desa lintas komunitas ini bisa diikuti gratis. Caranya, silakan mendaftar secara online ke link registrasi di https://s.id/pendaftaranbanten2706. Peserta akan mendapat e-sertifikat resmi dari Kemenkominfo dan e-money senilai Rp 1 juta untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Senin (26/6).
Diskusi luring (offline) bertajuk ”Pendampingan Menggunakan Internet untuk Generasi Muda” itu akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian, dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Lebak Anik Sakinah, Guru IT SMKN 13 Pandeglang Muhamad Abduh, artis Roland International Mia Macellina, dan Randy selaku moderator.
Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menjelaskan, untuk mendorong terciptanya masyarakat yang cerdas dan produktif, generasi muda perlu memahami penggunaan internet dengan baik. Pendampingan kepada generasi muda diharapkan mampu memaksimalkan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif saat berinternet.
”Semakin berkembangnya internet saat ini, maka peran pemerintah pun sangat besar terhadap dampak positif dan negatif dari internet dikarenakan generasi muda pun masih belum banyak yang memahami tentang literasi digital,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.
Menurut Kemenkominfo, generasi muda banyak yang belum tahu bagaimana cara memanfaatkan media digital yang ada saat ini. Padahal internet sangat membantu dalam pencarian informasi maupun bahan pembelajaran.
”Generasi muda perlu diajari manfaat positif penggunaan internet, agar internet yang dimiliki tidak hanya digunakan untuk bersosialisasi di media sosial dengan mengunggah aktivitas sehari-hari atau menonton film lewat saluran media yang ada,” pesan Kemenkominfo.
Selain itu, imbuh Kemenkominfo, pendampingan terhadap generasi muda juga akan membuat mereka paham bahwa informasi yang didapat secara digital (gambar, teks, dan lain-lain) sebenarnya memiliki makna. Literasi digital diharapkan mampu meningkatkan pemanfaatan perangkat digital sebagai media belajar dan sumber berbagai ilmu.
”Harapan lain, anak-anak juga bisa menggunakan perangkat elektronik sebagai media komunikasi yang efektif dan efisien,” pungkas Kemenkominfo.
Diskusi lintas komunitas yang digelar ”chip in” dalam acara Mitigasi Bencana Berbasis Komunitas itu, akan dihadiri beberapa komunitas sebagai peserta. Di antaranya: DPP Semar Banten, Komunitas PKJK, Komunitas Legok Asem, Komunitas Kubang Kaur, dan Komunitas Pasir Randu.
Sebagai informasi, diskusi literasi digital pada lingkup komunitas merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia #MakinCakapDigital (IMCD). IMCD diinisiasi Kemenkominfo untuk memberikan literasi digital kepada 50 juta orang masyarakat Indonesia hingga 2024.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.
Informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fan Page dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo serta website info.literasidigital.id. (Red)