MANADO,Fixsnews.co.id- Pimpinan Majelis Dzikir Wa Ta’lim Al Haudh Habib Abdullah Bin Ali Bin Smith Bitung mengajak kepada seluruh warga agar bersama-sama mendoakan situasi di Kota Bitung tetap kondusif.
“Terkait dengan permasalahan yang terjadi sebelumnya di Kota Bitung, yang terjadi bukan masalah agama, tidak ya, salah kalau seperti itu. Jadi waktu acaranya itu di GOR yang satu itu dan yang satu sudah melaksanakan pawainya itu berjalan lancar dari pertama bagus. Hanya saja pada akhir-akhir itu ada oknum-oknum tertentu yang memanfaatkan untuk terjadinya hal-hal yang seperti itu. Jadi bukan karena masalah membela pendukung yang satu, yang satu membela yang satu, bukan seperti itu. Salah kalau menyikapi seperti itu. Karena kami juga disitu pada waktu itu, dan alhamdulillah Kepolisian sudah menanganinya, dan Kami memberikan apresiasi kepada pihak kepolisian yang sudah dengan cepat dan tanggap menangani permasalahan yang ada,” kata Habib Abdullah Bin Ali Bin Smith Bitung saat menghadiri kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan yang dilaksanakan Polda Sulut di Kompleks Perum Girian Permai, Kecamatan Girian, Minggu (3/12/2023).
Ia juga mengimbau kepada seluruh masyarakat Indonesia agar menjunjung tinggi kebersamaan. “Kita pupuk rasa nasionalisme, itu yang harus dijaga karena jangan sampai umat kita terpecah belah, negeri kita ini hancur. Tidak boleh seperti itu, makanya harus menjadi tanggung jawab kita dari pada ulama, TNI, Polri yang harus bekerja sama untuk melakukan perdamaian-perdamaian, itu yang kita harapkan ke depan. Dan kita yang ada di Sulut dengan semboyan torang samua basudara, itu yang harus kita junjung tinggi,” ungkapnya.
Habib mengajak kepada masyarakat agar bijak dalam menggunakan media sosial. “Jangan kita hanya asal menerima berita-berita yang tidak tahu dari mana berita itu. Kalau ada berita, kita tanyakan kepada yang berwajib, bagaimana berita tersebut. Karena banyak berita yang beredar yang tidak tahu dari mana sumbernya dengan hanya bermaksud memecah belah. Kita harus jaga persatuan dan kesatuan,” imbaunya. (Bgs)