Caption: Seorang pekerja tampak membersihkan pintu dari sebuah mobil yang dihiasi oleh logo platform e-commerce Shopee, di Jakarta, Indonesia, pada 5 Februari 2021. (Foto: Reuters/Ajeng Dinar Ulfiana)
Fixsnews.co.id- YouTube dan platform e-commerce Shopee mengatakan pada Rabu (18/9) bahwa keduanya meluncurkan layanan belanja daring di Indonesia dan berencana memperluas layanan serupa ke negara-negara lain di Asia Tenggara di tengah persaingan yang semakin sengit dengan platform rival seperti TikTok.
Di bawah kerja sama kedua platform tersebut, orang-orang akan dapat membeli produk yang muncul di YouTube melalui tautan yang akan mengarah ke Shopee, yang dimiliki oleh raksasa teknologi Asia Tenggara, Sea Ltd.
Sejumlah pejabat perusahaan mengatakan kepada awak media bahwa mereka berencana melebarkan layanan serupa ke Thailand dan Vietnam dalam beberapa minggu ke depan. Layanan Youtube Shopping sendiri sudah aktif di Korea Selatan dan Amerika Serikat.
“Energi dan kecepatan yang dimiliki Indonesia dalam belanja online” adalah faktor yang memicu peluncuran ini, ujar direktur YouTube untuk wilayah Asia Pasifik, Ajay Vidyasagar, di Jakarta.
Dengan layanan Youtube Shopping, Alphabet Inc, induk perusahaan YouTube, dan Shopee akan bersaing melawan TikTok, aplikasi video yang dimiliki oleh perusahaan asal China Bytedance. TikTok sendiri sebelumnya telah mengakuisisi platform e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia.
Ketika ditanya tentang nilai dari kerja sama dengan Shopee tersebut, Vidyasagar mengatakan nilainya sangat signifikan namun tidak memberikan angka pasti. Ia mengatakan YouTube Shopping akan dibuka untuk mitra lainnya selain Shopee “secara bertahap dan berurutan.”
Reuters melaporkan pada tahun lalu, dengan mengutip sejumlah sumber, bahwa YouTube tengah berencana untuk mendapatkan izin untuk mengoperasikan layanan dagangnya di Indonesia.
Nilai total penjualan produk dalam periode tertentu (GMV) pada TikTok shop, layanan belanja di aplikasi TikTok, sendiri mencapai $16,3 miliar pada 2023, naik hampir empat kali lipat dibandingkan pencapaian pada 2022, ungkap perusahaan konsultan Momentum Works dalam laporannya.
Nilai tersebut membuat TikTok menjadi platform e-commerce terbesar kedua setelah Shopee di Asia Tenggara.(VOA/03)