Caption: Paus Fransiskus di aula Paulus VI di Vatikan, Sabtu, 7 Desember 2024. (Foto: AFP
Fixsnews.co.id- Dengan tambahan 21 kardinal baru itu, Paus Fransiskus berhasil “meremajakan” 110 dari 140 kardinal menjadi berusia di bawah 80 tahun, sehingga memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf.
Paus Fransiskus pada Minggu (8/12) memimpin sebuah misa yang khidmat di Basilika Santo Petrus, untuk merayakan para pemimpin Gereja tersebut yang baru saja dilantik.
Sehari sebelumnya Paus melantik 21 kardinal baru. Banyak di antaranya adalah tokoh-tokoh kunci dalam agenda reformasinya, konsistori ke-10 yang juga merupakan penambahan kardinal dengan usia pemilih terbesar dalam masa kepausannya yang telah berlangsung selama 11 tahun. Hal ini semakin mengukuhkan jejaknya di antara orang-orang yang kelak akan memilih penggantinya.
Dengan tambahan 21 kardinal baru itu, Paus berhasil “meremajakan” 110 dari 140 kardinal menjadi berusia di bawah 80 tahun, sehingga memenuhi syarat untuk memberikan suara dalam konklaf.
Konsistori yang dipimpinnya membuat jumlah kardinal usia pemilih jauh melampaui batas 120 orang, sebagaimana yang ditetapkan oleh Santo Yohanes Paulus II. Namun,13 kardinal yang ada akan berusia 80 tahun tahun depan, sehingga jumlahnya kembali turun.
Lima orang Italia mendapatkan topi merah, mempertahankan kehadiran Italia yang pernah dominan di College of Cardinals tetap kuat. Juga lima kardinal Amerika Latin baru, yang diangkat oleh seorang Paus asal Amerika Latin pertama dalam sejarah, Sementara itu, Asia mendapat dua kardinal baru.
“Remajakan” Kardinal Usia Pemilih
Paus telah lama berusaha memperluas keragaman geografis dari College of Cardinals untuk menunjukkan universalitas gereja, terutama di tempat-tempat yang sedang berkembang.
Kelompok baru ini juga mencakup Uskup Agung Teheran, Iran, Dominique Joseph Mathieu, Uskup Beograd, Serbia, Ladislav Nemet, dan seorang kardinal kelahiran Lithuania, Rolandas Makrickas. Satu-satunya kardinal Amerika Utara yang diangkat adalah Uskup Agung Toronto, Frank Leo.
Selama misa pada Minggu, Paus memberikan seruan tegas terhadap ketidakpedulian dan perang. Ia menyebut para kardinal baru sebagai “saudara” yang dimintanya untuk membantu.
“Saya telah meminta mereka, saudara-saudaraku, untuk membantu saya dalam pelayanan saya sebagai Gembala Gereja Universal,” kata Paus seraya menambahkan, “Mereka datang dari berbagai penjuru dunia, membawa kebijaksanaan yang luar biasa, untuk berkontribusi pada pertumbuhan dan penyebaran Kerajaan Allah.” (VOA/03)