Caption: This combination of pictures created on January 31, 2025 shows (L) Nvidia CEO Jensen Huang in Las Vegas, Nevada on January 6, 2025, and US President Donald Trump in the Oval Office of the White House in Washington, DC on January 31, 2025.
Washington, Fixsnews.co.id– Jensen Huang, CEO Nvidia, produsen cip kecerdasan buatan (AI) terkemuka, baru-baru ini bertemu dengan Presiden Donald Trump. Pertemuan ini berlangsung di tengah tantangan yang dihadapi Nvidia di pasar saham Wall Street, akibat persaingan dengan China dan ancaman pengenaan tarif terhadap semikonduktor.
Trump mengumumkan bahwa ia akan mengenakan tarif pada cip komputer yang diimpor ke Amerika Serikat, langkah yang dapat berdampak signifikan pada bisnis Nvidia yang sangat bergantung pada komponen impor, terutama dari Taiwan. “Pertemuan yang bagus, tetapi pada akhirnya kami akan mengenakan tarif pada produk cip,” ungkap Trump kepada wartawan setelah pertemuan pada Jumat (31/1).
Cip paling canggih buatan Nvidia menghadapi pembatasan ekspor Amerika ke pasar utama ke China, sebagai bagian dari upaya Washington untuk memperlambat kemajuan saingannya dalam teknologi strategis di Asia.
Kebijakan tersebut mendapat sorotan minggu ini ketika perusahaan rintisan China, DeepSeek mengadopsi secara luas model AI terbarunya yang dikembangkan tanpa akses ke cip H100 Nvidia yang pengiriman ekspornya diblokir.
Setelah terobosan DeepSeek, media Amerika melaporkan pemerintahan Trump sedang menjajaki cara untuk memperluas pembatasan terhadap cip-cip Nvidia yang berkualitas.
Model AI DeepSeek memicu rontoknya saham Nvidia pada Senin (28/1) dan menyapu hampir $600 miliar (setara Rp9,8 kuadriliun) kapitalisasi pasar. Jumlah itu juga menandai kerugian terbesar dalam satu hari sepanjang sejarah di Wall Street.
“Kami menghargai kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Trump dan membahas kebijakan semikonduktor dan AI,” kata juru bicara Nvidia.
“Jensen dan presiden membahas pentingnya memperkuat teknologi AS dan kepemimpinan AI.”
Huang, tidak hadir dalam pelantikan Trump pada 20 Januari lalu. Nvidia sendiri merupakan salah satu perusahaan paling bernilai di dunia akibat hiruk-pikuk AI.
Mark Zuckerberg, Jeff Bezos dan Elon Musk, yang merupakan penasihat dekat dan donor utama Trump, diberi tempat duduk utama selama upacara dan acara, dan berkontribusi pada dana pelantikan presiden.(Voa/03)