Usulan Trump untuk Mengambil Alih Jalur Gaza Dikecam oleh Berbagai Negara

oleh

Caption:Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB mengecam usul Presiden AS Donald Trump

Fixsnews.co.id- Baik sekutu maupun musuh Amerika Serikat (AS) mengecam usulan Presiden Donald Trump agar AS mengambil alih kepemilikan Jalur Gaza, membangunnya kembali, dan menjadikannya “Riviera Timur Tengah.” Usulan ini disampaikan Trump dalam konferensi pers bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih pada Selasa malam.

Negara-negara seperti Inggris, China, Jerman, Irlandia, Rusia, Spanyol, Australia, dan Arab Saudi menegaskan dukungan mereka terhadap solusi dua negara, yang mencakup pembentukan negara Palestina merdeka yang meliputi Gaza dan Tepi Barat yang diduduki Israel. Meskipun usulan pembentukan dua negara telah lama menjadi landasan kebijakan AS di kawasan tersebut, pemerintahan Netanyahu menentangnya. Namun, Trump menyatakan bahwa rencananya untuk Gaza “tidak berarti apa-apa tentang dua negara atau satu negara.”

Riyad Mansour, Duta Besar Palestina untuk PBB, menekankan pentingnya menghormati keinginan rakyat Palestina. “Kita harus menghormati pilihan dan keinginan rakyat Palestina. Mereka ingin membersihkan kehancuran di Gaza dan membangun kembali infrastruktur, sekolah, rumah sakit, dan tempat tinggal mereka,” ujarnya.

Sebelum Trump mengusulkan pengambilalihan Gaza, Mesir dan Yordania telah menolak saran untuk memindahkan penduduk Palestina dari Gaza ke negara mereka. Kementerian Luar Negeri Mesir merilis pernyataan yang menekankan perlunya membangun kembali Gaza “tanpa memindahkan warga Palestina keluar dari Jalur Gaza.”

Kepala HAM PBB Volker Turk, Rabu, mengatakan bahwa mendeportasi orang-orang dari Gaza yang diduduki Israel adalah ilegal.

Usul Trump mengenai Gaza adalah pernyataan besar kebijakan pertamanya terkait Timur Tengah sejak menjabat untuk masa jabatan kedua selama empat tahun dua minggu lalu.(VOA/03)