Tangerang, Fixsnews.co.id– Stunting pada anak masih menjadi tantangan kesehatan yang serius di Indonesia. Untuk itu, kolaborasi multipihak sangat penting dalam mendukung pemerintah untuk mempercepat penurunan angka stunting. Sebagai bentuk komitmen dalam upaya ini, Alfamart bersama PT Sarihusada Generasi Mahardhika (“Sarihusada”) meluncurkan program “Bantuan Nutrisi Untuk Anak Bangsa” bertepatan dengan Hari Gizi Nasional 2025. Acara peluncuran berlangsung di gerai Alfamart Raya Solear, Kabupaten Tangerang, pada Kamis (30/1).
Program ini sejalan dengan inisiatif “Satu Telur Sehari” yang dijalankan Alfamart selama enam bulan di 24 lokasi, yang ditujukan untuk lebih dari 1.000 anak yang terindikasi stunting. Kolaborasi ini juga mencakup dukungan skrining status gizi dan edukasi yang diikuti dengan antusias oleh para ibu dan anak.
Berdasarkan data SKI 2023, prevalensi stunting di Indonesia masih mengkhawatirkan, di mana 1 dari 4 anak mengalami stunting. Penyebabnya meliputi rendahnya pemahaman masyarakat, kurangnya pemantauan tumbuh kembang anak, dan terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan. Tanpa penanganan yang tepat, stunting dapat mempengaruhi kesehatan anak di masa depan dan menghambat cita-cita bangsa untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia 2045. Oleh karena itu, akses nutrisi yang cukup, skrining, dan edukasi tentang pentingnya pemenuhan zat besi menjadi krusial dalam mencegah anemia dan stunting.
Dokter Spesialis Anak, dr. Agnes Tri Harjaningrum, Sp.A, menjelaskan bahwa stunting dapat dicegah dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu sejak janin hingga anak berusia 2 tahun. “Periode ini sangat krusial. Jika tidak segera diatasi, stunting akan semakin sulit diperbaiki dan dampaknya bisa berlanjut hingga dewasa,” ujarnya. Ia menekankan pentingnya asupan nutrisi yang tepat, termasuk konsumsi tinggi protein hewani, untuk mencegah stunting.
Corporate Communications General Manager Alfamart, Rani Wijaya, menambahkan, “Alfamart berkomitmen untuk membantu para ibu dan anak Indonesia melalui program sosial yang dapat dirasakan langsung. Setelah sukses menjalankan program satu telur sehari di 12 lokasi pada tahun 2024, kami akan memperluas program ini ke 24 lokasi di tahun 2025, didukung oleh Sarihusada dalam edukasi dan skrining gizi.”
Program skrining gizi dan edukasi nutrisi bertujuan untuk mendeteksi risiko stunting dan anemia defisiensi besi sejak dini, sehingga intervensi yang tepat dapat dilakukan. Program ini merupakan kelanjutan dari inisiatif sebelumnya, “Satu Telur Sehari,” yang telah menjangkau banyak anak terindikasi stunting.
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin, menyatakan bahwa Sarihusada telah melakukan banyak inisiatif kolaboratif untuk mendukung penurunan angka stunting. “Kolaborasi dengan Alfamart adalah salah satu bentuk kontribusi multipihak untuk mendukung pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting anak,” tuturnya.
Healthcare Nutrition Marketing & Strategy Director Danone SN Indonesia, Angelia Susanto, menjelaskan bahwa dalam program “Generasi Maju Bebas Stunting,” mereka mengusung “3 Langkah MAJU (3LM)” yang mencakup mengukur tinggi dan berat secara teratur, mengajak konsultasi ke dokter, dan memberikan nutrisi teruji klinis. “Kami menargetkan untuk menjangkau 1 juta anak yang ter skrining status gizi dan mendukung pemerintah dalam mengatasi permasalahan stunting,” tambahnya.
Orang tua dapat mengetahui status gizi anak melalui program 3 Langkah Maju (3LM) dengan mengunjungi bit.ly/generasimajubebasstunting. Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan pemenuhan gizi anak-anak di Indonesia.(Ben)