Fixsnews.co.id-Puluhan siswa dan guru dari SMAN 11 Padang, bersama karyawan internal PT Elnusa Petrofin, anak usaha PT Elnusa Tbk. (IDX: ELSA), mengikuti sosialisasi mengenai bahaya blind spot yang diadakan di Ruang Serbaguna PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal (IT) Teluk Kabung pada Rabu, 12 Februari 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program Corporate Social Responsibility (CSR) Safety Awareness PT Elnusa Petrofin, yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman tentang area yang tidak terlihat oleh pengemudi kendaraan dan cara menghindari risiko kecelakaan.
Acara ini dihadiri oleh Integrated Terminal Manager Teluk Kabung PT Pertamina Patra Niaga, Deden Suhermat, Manager Transportasi Operations Area II PT Elnusa Petrofin, Agus Sofyan, serta perwakilan guru dari SMAN 11 Padang.
Blind spot adalah area di sekitar kendaraan yang tidak terlihat oleh pengemudi, baik melalui kaca spion maupun jendela. Blind spot sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, terutama bagi pengendara sepeda motor dan pejalan kaki yang tidak menyadari posisinya berada dalam zona buta kendaraan besar seperti truk dan bus. Oleh karena itu, kesadaran akan keberadaan blind spot sangat penting bagi semua pengguna jalan.
Dalam sosialisasi ini, peserta mendapatkan materi mengenai definisi, faktor risiko, serta dampak dari blind spot. Selain itu, mereka juga mengikuti praktik langsung untuk mengenali area blind spot pada kendaraan dan memahami langkah-langkah pencegahan kecelakaan. Simulasi yang dilakukan menunjukkan bagaimana kendaraan besar memiliki titik buta yang tidak bisa dilihat pengemudi dan cara menghindarinya dengan aman.
Manager Corporate Communication & Relations PT Elnusa Petrofin, Putiarsa Bagus Wibowo, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peringatan Bulan K3 yang dikemas dalam program CSR mengenai edukasi keselamatan berlalu lintas.
“Kami berharap dengan adanya sosialisasi ini, para pelajar lebih waspada dan memahami pentingnya memperhatikan blind spot di jalan raya. Ini adalah langkah kecil namun sangat berarti dalam menciptakan budaya berkendara yang lebih aman,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ini dilakukan secara serentak di 47 unit operasi perusahaan di seluruh Indonesia, dengan target edukasi mencapai 1.253 orang, termasuk ibu-ibu, siswa-siswi, dan masyarakat luas, bekerja sama dengan kepolisian setempat sebagai pemateri utama.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan para pelajar dapat lebih sadar akan pentingnya memahami blind spot, baik sebagai pengendara maupun pejalan kaki. Keselamatan berlalu lintas merupakan tanggung jawab bersama, dan pemahaman mengenai blind spot menjadi langkah awal dalam membangun lingkungan berkendara yang lebih aman.(Red)