Banjir di Kota Tangerang, Posko Kesehatan Didirikan untuk Tangani Pengungsi

oleh

Tangerang,Fixsnews.co.id-Setelah dilanda hujan sedang hingga lebat sejak pukul 15.30 WIB kemarin, beberapa wilayah di Kota Tangerang masih mengalami genangan banjir. Terbaru, wilayah Kecamatan Larangan yang sebelumnya parah kini mulai berangsur surut. Namun, di Kecamatan Cipondoh, khususnya di Kampung Cantiga, Kelurahan Petir, situasi masih dalam penanganan. Untuk itu, telah didirikan Posko Pengungsian dan Posko Kesehatan pada Senin (7/4/25).

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, mengungkapkan bahwa pagi ini petugas kesehatan telah dikerahkan untuk menyisir lokasi-lokasi yang masih tergenang banjir, baik di pengungsian maupun rumah-rumah terdampak secara door to door.

“Data masih terus bergerak karena petugas masih bekerja di lapangan. Posko Kesehatan sudah didirikan di Kampung Cantiga, tepatnya di lokasi Jagal PT TUN, dengan jumlah pengungsi sekitar 80 orang, serta di Mushola Nurul Hikmah Kreo Selatan,” jelas dr. Dini.

Petugas kesehatan saat ini sedang melakukan pemeriksaan kesehatan awal bagi seluruh pengungsi. “Tujuannya adalah untuk mendapatkan data pantauan awal mengenai kondisi kesehatan pengungsi setelah menghadapi genangan banjir sejak kemarin sore,” tambahnya.

Dr. Dini memastikan bahwa petugas kesehatan akan siaga 24 jam di lokasi-lokasi pengungsian, siap memberikan pelayanan dan penanganan sewaktu-waktu dibutuhkan. Mereka juga dilengkapi dengan obat-obatan yang diperlukan untuk menangani penyakit yang sering muncul pasca banjir.

Ia mengimbau masyarakat di lokasi yang sudah surut untuk tetap berhati-hati terhadap penyebaran penyakit leptospirosis. “Hindari genangan air, sungai, danau, selokan, serta saluran air. Jauhi kontak langsung dengan hewan yang rentan terinfeksi, terutama tikus. Pastikan untuk mencuci tangan dan kaki setelah berinteraksi dengan hewan atau sebelum makan,” imbaunya.

Dr. Dini juga menyarankan agar masyarakat menggunakan pakaian pelindung, membersihkan luka dengan penutup tahan air, dan meminimalkan penumpukan sampah yang dapat mengundang tikus. “Gunakan sepatu boot dan sarung tangan saat bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi tertular leptospirosis,” tambahnya.

“Perketat perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta waspada terhadap leptospirosis sangat penting dilakukan, terutama saat musim hujan dan banjir. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air, tanah, atau kontak dengan hewan yang terinfeksi,” tutup dr. Dini.(Awr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *