Kecil Hampir Dijual, Kisah Inspiratif Steward Leo Dari Keterpurukan ke Kesuksesan Bersama First Wave Coffee

oleh

Fixsnews.co.id- Steward Leo bukan sekadar nama baru dalam dunia bisnis kopi. Di balik berdirinya First Wave Coffee, terdapat kisah hidup yang penuh keteguhan hati, kegagalan, dan keberanian untuk terus melangkah meski jalannya berliku.

Lahir pada tahun 1996 dalam keluarga sederhana, masa kecil Steward jauh dari kemewahan. Ayahnya seorang pebisnis kecil, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Tekanan ekonomi yang berat sempat mendorong keluarganya pada keputusan ekstrem. Saat Steward berusia kurang dari dua tahun, sang ibu hampir menyerah pada desakan utang dan mempertimbangkan untuk menjual anaknya kepada seorang konglomerat. Namun, seorang penjual kwetiau memberikan nasihat berharga: jangan menjual anaknya, karena mungkin kelak, anak itu justru akan menjadi penopang hidupnya.

Semangat berdagang sudah tertanam kuat dalam diri Steward sejak kecil. Ia mencoba berbagai usaha kecil-kecilan, mulai dari berjualan permen hingga susu gym saat masih bersekolah. Namun, kesadaran bahwa berdagang adalah jalan hidupnya baru tumbuh jauh kemudian.

Belajar dari Kegagalan

Tanpa bimbingan resmi, Steward menjalani proses belajar melalui berbagai percobaan. Ayahnya hanya sesekali menjadi tempat bertanya, tetapi sebagian besar perjalanan bisnis ia tempuh sendiri melalui trial and error. Setelah menyelesaikan kuliah, ia menolak jalur karier kantoran dan memilih membangun bisnis. Atas saran ibunya, ia terbang ke Medan untuk belajar dari seorang sepupu yang memiliki toko mainan.

Sayangnya, kepercayaan itu berujung pada kekecewaan. Modal awal sebesar Rp72 juta yang ia kirim untuk stok mainan dibawa kabur, menghabiskan seluruh tabungan yang ia miliki. Namun, kegagalan tersebut tidak membuatnya menyerah. Justru dari situ, Steward membangun Evokids, bisnis mainan remote online yang berkembang pesat dan bertahan selama lima tahun.

Membangun First Wave Coffee
Ketika Evokids mulai stabil, Steward berencana melanjutkan ke tahap berikutnya dalam hidup: membangun rumah tangga. Namun, rencana itu berakhir pahit, meninggalkan luka dan kesulitan finansial. Di tengah keterpurukan, Steward kembali melihat peluang. Ia bertemu Michael, seorang teman lama yang bekerja sebagai head barista. Dari perbincangan sederhana tentang kemampuan membuat kopi, lahirlah ide untuk membangun kafe.

Dengan sisa modal dari Evokids dan semangat baru, Steward mendirikan First Wave Coffee. Membangun bisnis F&B bukan perkara mudah, terlebih dengan keterbatasan dana. Steward harus berjuang keras menyelesaikan pembangunan kafe, bahkan sempat berutang untuk memenuhi kebutuhan renovasi. Tantangan tidak berhenti di situ, seluruh staf awal yang mendampinginya pada masa pembangunan juga satu per satu mengundurkan diri.

Namun, semua hambatan itu ia hadapi dengan keteguhan. Bagi Steward, setiap masalah adalah kesempatan untuk belajar. Interaksi dengan pelanggan, adaptasi terhadap perubahan, dan upaya memperbaiki kualitas layanan menjadi bagian dari proses pembelajaran yang ia jalani setiap hari.

Konsep First Wave Coffee mengusung pendekatan berbeda, menawarkan coffee mocktail, biji kopi pilihan, dan suasana nyaman yang dirancang untuk memberikan pengalaman lebih dari sekadar menikmati kopi. Dengan semangat dan dedikasi, Steward Leo telah membuktikan bahwa ketekunan dan keberanian untuk bangkit dari kegagalan dapat membawa kesuksesan.

Prinsip Hidup di Balik Perjalanan Bisnis

Bagi Steward, membangun bisnis berarti menjaga visi tetap hidup, bahkan saat dunia seakan tidak memahami tujuan itu. Ia menyadari bahwa tidak semua orang akan mengerti atau mendukung langkahnya di awal.

“Berbisnis itu pasti sulit. Tidak semua orang akan terkoneksi dengan visi kita. Tapi selama kita yakin, kita harus terus melangkah,” ungkapnya.

First Wave Coffee bukan sekadar bisnis, melainkan simbol dari tekad untuk bertahan dan berkembang. Lambang angka “1” yang digunakan pada logo First Wave Coffee melambangkan keyakinan dan harapan. Steward berharap, suatu saat nanti, logo tersebut akan dikenal luas dan tersebar di seluruh kota di Indonesia.

“Saya ingin, saat orang melihat lambang angka satu, mereka langsung teringat pada First Wave Coffee,” tutup Steward Leo.

Perjalanan hidup Steward Leo menunjukkan bahwa keberhasilan bukan hanya soal kemampuan menghindari kegagalan, melainkan soal kemampuan untuk bangkit, beradaptasi, dan terus bergerak maju.

Dari seorang anak kecil yang hampir dijual, hingga menjadi founder dari bisnis kopi yang tengah berkembang, kisah Steward adalah bukti bahwa jalan menuju mimpi sering kali lahir dari luka yang terdalam, dan keberanian untuk percaya ketika dunia belum percaya.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *