Kabupaten Tangerang, Fixsnews. co.id ,- Pendarahan otak merupakan kondisi medis serius yang terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di dalam otak. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dan bahkan berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Namun di tengah risiko besar yang ditimbulkan, ada satu hal yang patut disyukuri, yakni BPJS Kesehatan melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir untuk menjamin seluruh biaya pengobatan pendarahan otak mulai dari penanganan darurat hingga tindakan operasi. Yenny Kholifah (36), seorang warga Tigaraksa Kabupaten Tangerang yang beberapa tahun silam merasakan pengalaman tak terlupakan saat mengalami kecelakaan tunggal ketika dirinya menjadi penumpang di motor yang dirinya saat itu tumpangi.
“Saya tidak pernah menyangka bahwa saya mengalami kejadian yang memilukan di hidup saya. Saat itu saya mengalami kecelakaan lalu saya terjatuh dan terbentur cukup keras di bagian kepala. Kemudian dokter menyatakan saya mengalami pendarahan otak ringan. Keluarga saya sangat khawatir dengan kata pendarahan otak karena langsung terpikir hal buruk. Dari awal saya dilarikan ke rumah sakit, saya mengalami koma selama tiga hari dan dirawat intensif di Intensive Care Unit (ICU), kemudian setelah saya sadar, dokter pun menyatakan kondisi saya sudah siap dan harus segera dilakukan tindakan operasi agar kondisi saya dapat membaik dan tidak semakin parah,’’ cerita Yenny. Sabtu (19/4/2025) lalu.
Pendarahan otak menjadi kondisi serius yang membutuhkan penanganan cepat dan biaya besar. BPJS Kesehatan memastikan bahwa peserta JKN mendapat perlakuan yang setara dengan pasien lainnya. Selama sesuai prosedur, peserta JKN dapat mengakses layanan kesehatan terbaik di fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Ini membuktikan bahwa Program JKN bukan hanya memberikan jaminan kesehatan, tetapi juga rasa aman, keadilan, dan ketenangan bagi semua kalangan tanpa membedakan status sosial maupun kemampuan ekonomi. Yenny sadar, bahwa kecelakaan yang menimpa dirinya membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk proses pemulihannya. Apalagi kala itu, Yenny sedang dirumahkan oleh perusahaan tempat dirinya bekerja, beruntung Yenny terus memastikan status kepesertaan JKN dirinya dan keluarga aktif hingga tak perlu khawatir soal biaya pengobatannya.
“Setelah menjalani proses pemulihan yang cukup panjang, beberapa tahun setelahnya saya dinyatakan harus menjalani tindakan operasi kembali untuk pengangkatan sisa kerangka yang patah di leher. Sebelumnya saya juga dirujuk terlebih dahulu ke bedah syaraf, bahkan setelah proses operasi kedua saya juga dirujuk ke psikiater karena mengalami kejang. Alhamdulillah segala prosesnya berjalan lancar, pihak medis berupaya dengan sangat baik agar kondisi saya dapat segera pulih dan setelahnya melanjutkan dengan rawat jalan serta menjalani kontrol rutin setiap bulannya,’’ tutur Yenny.
Segala bentuk tindakan, perawatan dan pengobatan yang dijalani oleh Yenny sejak awal semua dijamin oleh Program JKN. Dirinya menjelaskan bahwa akan selalu merekomendasikan Program JKN kepada kerabat terdekatnya, karena kita sebagai manusia tidak tahu kapan kita akan sakit, dan terkadang sakit dapat menghabiskan harta yang kita miliki. Beruntungnya Program JKN hadir di tengah kehidupan masyarakat Indonesia. Seiring waktu, layanan Program JKN juga terus mengalami perbaikan. Digitalisasi seperti Aplikasi Mobile JKN memudahkan peserta dalam mengakses informasi maupun antrean layanan kesehatan. Kepercayaan masyarakat terhadap Program JKN terus tumbuh karena manfaat yang nyata dirasakan. Rasa aman, setara dalam pelayanan dan tanpa beban biaya besar membuat masyarakat semakin yakin Program JKN layak direkomendasikan untuk semua. Karena sehat adalah hak setiap warga Negara, dan dengan gotong royong kita bisa saling menjaga. (***/01).