PROBOLINGGO, Fixsnews.co.id- Pemerintah Kabupaten Probolinggo kembali berpartisipasi dalam rapat koordinasi (rakor) pengendalian inflasi daerah yang diselenggarakan secara virtual oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI pada Senin (5/5/2025). Kegiatan ini berlangsung di ruang Rengganis Lantai 2 Kantor Bupati Probolinggo dan dipimpin langsung oleh Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris.
Rakor ini dipimpin secara nasional oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian dan dihadiri oleh seluruh Kepala Daerah di Indonesia, termasuk Bupati Probolinggo beserta pejabat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan perkembangan inflasi nasional yang menunjukkan angka 3% secara year on year (YoY), mengalami penurunan dari 3,05% pada periode yang sama tahun lalu. Selain itu, inflasi month to month dari Maret ke April 2025 juga mengalami penurunan signifikan dari 0,52% menjadi 0,25%. Menariknya, kelompok makanan-minuman dan tembakau yang biasanya berkontribusi besar terhadap inflasi, kini menunjukkan penurunan sebesar minus 0,03%.
Namun, Mendagri juga mencatat adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan, seperti cabai merah dan cabai rawit. Cabai merah mengalami kenaikan di 314 kabupaten/kota pada minggu ke-III 2025, meningkat dari 307 daerah sebelumnya. Sementara itu, cabai rawit naik di 277 daerah, dibandingkan 270 daerah pada minggu sebelumnya.
Menanggapi hal ini, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris menegaskan bahwa Pemkab Probolinggo telah dan akan terus melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas harga di daerah. Beberapa langkah konkret yang telah diambil termasuk menggelar pasar murah, melakukan pemantauan harga sembako secara rutin di pasar-pasar, serta mendorong percepatan panen raya.
“Kami akan terus memantau harga-harga sembako di lapangan. Intervensi sudah kami lakukan agar harga-harga sembako tidak melonjak seperti yang terjadi di daerah-daerah lain,” ujarnya.
Bupati Haris juga menambahkan bahwa upaya pengendalian inflasi ini merupakan bagian dari komitmen Pemkab Probolinggo untuk menjaga daya beli masyarakat dan memastikan pasokan bahan pangan tetap aman. “Insya Allah kita akan terus bergerak memantau dan mengendalikan harga demi masyarakat Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya.(Dilli)