Jember, Jatim | Fixsnews.co.id – Peluang kopi Jember untuk menembus pasar mancanegara semakin terbuka lebar. Dalam sejarahnya, kopi Jember pernah diekspor pada tahun 2019 oleh petani di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo. Kini, harapan untuk kembali mengekspor kopi semakin mengemuka, memberikan potensi pendapatan yang lebih baik bagi para petani kopi.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengakui bahwa peluang kopi di masa depan sangat menjanjikan. “Saya sempat berkeliling ke Silo, di sana banyak petani yang mampu naik haji dari hasil kopi. Ini menunjukkan bahwa kopi bisa menjadi andalan untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor,” ungkapnya saat merealisasikan program Bupati Ngantor di Desa/Kelurahan (Bunga Desaku), di Wisata Desa Kramat Sukoharjo, Kecamatan Tanggul, pada 24 Mei 2025.
Badan Pusat Statistik (BPS) Jember mencatat bahwa produksi kopi di daerah ini mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019, produksi kopi Jember mencapai 417,29 ton, namun turun menjadi 236,90 ton pada tahun 2020. Menyikapi hal ini, Gus Fawait menegaskan bahwa ia telah menyiapkan sejumlah program untuk memacu potensi kopi Jember.
Program tersebut meliputi pengenalan branding “Jember Surga Kopi Indonesia”, pelatihan barista, pengembangan wisata food street yang dapat diisi kedai kopi, serta mendorong kembali ekspor kopi. “Kami akan memetakan desa-desa yang memiliki potensi ekspor kopi, dan merawatnya untuk optimalisasi,” tambahnya.
Selain kopi, Gus Fawait juga mencatat bahwa ada komoditas lain dari Jember yang sudah go international, seperti edamame dan tembakau cerutu. Dengan langkah-langkah strategis ini, diharapkan kopi Jember dapat kembali bersinar di pasar global. (Dilli)