Caption: Foto landscape Unit Pembangkitan Belawan yang berada di Sumatra Utara. PLN berhasil menerapkan co-firing BioCNG yang pertama di Indonesia dengan memanfaatkan limbah kelapa sawit dan berpotensi menghasilkan listrik hijau sebesar 478 Gigawatthour (GWh).
Medan, Fixsnews.co.id– PT PLN (Persero) mencatat sejarah baru dengan mengoperasikan co-firing Bio Compressed Natural Gas (BioCNG) berbahan baku limbah kelapa sawit di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Belawan, Sumatera Utara. Inovasi energi bersih ini menjadi kado spesial dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia.
Penggunaan BioCNG ini menandai tonggak penting dalam diversifikasi sumber energi ramah lingkungan dan memperkuat komitmen PLN menuju Net Zero Emissions (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Eniya Listiani Dewi, mengapresiasi langkah PLN dalam menghadirkan inovasi ini.
“Saya sangat mengapresiasi co-firing BioCNG pertama di Indonesia ini sebagai upaya membangun energi baru terbarukan (EBT) di sektor pembangkitan,” ujar Eniya dalam sambutannya.
Darmawan Prasodjo, Direktur Utama PLN, menegaskan bahwa PLN akan terus mengoptimalkan potensi lokal untuk menghadirkan solusi energi bersih. “Dengan pemanfaatan energi baru dan terbarukan ini, kami tidak hanya menyediakan listrik yang ramah lingkungan, tetapi juga memperkuat kedaulatan energi, menciptakan lapangan kerja baru, dan membantu mengentaskan kemiskinan,” katanya.
BioCNG yang digunakan di PLTGU Belawan dihasilkan dari pengolahan limbah cair kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Indonesia, sebagai produsen kelapa sawit terbesar di dunia, memiliki potensi signifikan untuk mengubah limbah ini menjadi sumber energi terbarukan yang berkelanjutan.
Direktur Teknologi, Enjiniring, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, mengungkapkan bahwa potensi listrik bersih dari pemanfaatan BioCNG di Sumatera Utara mencapai 478 GWh per tahun. “Dengan integrasi BioCNG sebagai bahan bakar alternatif, PLN berhasil mengurangi ketergantungan pada energi fosil dan mendayagunakan limbah organik menjadi energi bersih,” jelas Haryadi.
PLTGU Belawan memiliki kapasitas terpasang 1.184 MW dan menyuplai 10,96% pasokan listrik di Sumatera serta 30,75% di wilayah Sumatera Bagian Utara. Melalui inisiatif ini, PLN menunjukkan komitmen penuh untuk mempercepat transisi energi bersih dan mengembangkan energi terbarukan yang berkelanjutan bagi masa depan Indonesia.(Ben)