PASURUAN, Jatim | Fixsnews.co.id – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Pawaransa, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelestarian hutan Mangrove yang dikelola dengan baik oleh warga Desa Penunggul, Kecamatan Nguling, saat menghadiri Festival Mangrove Jawa Timur ke-VII Tahun 2025 di Desa Curahdringu, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Pernyataan tersebut disampaikan di hadapan Wakil Bupati Pasuruan, Shobih Asrori, dan Kepala Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur yang turut hadir dalam acara tersebut.
Gubernur Khofifah menekankan bahwa eksistensi hutan Mangrove di Penunggul dapat dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat di kawasan pesisir lainnya. Ia mendorong agar praktik baik ini direplikasi dengan melakukan penanaman Mangrove di wilayah masing-masing. “Nelayan-nelayan pesisir bisa melakukan studi banding ke Desa Penunggul. Almarhum Pak Karim, pegiat lingkungan yang gigih, telah menanam banyak bibit Mangrove di sana. Dampak positifnya, nelayan kini tidak perlu mencari ikan jauh-jauh, karena ada 9 Kecamatan yang mencari ikan di Nguling,” ungkapnya pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Khofifah menjelaskan bahwa keberadaan hutan Mangrove sangat penting bagi ekosistem habitat berbagai jenis ikan, berfungsi sebagai tempat mencari makan, berlindung, dan berkembang biak. “Hutan Mangrove di Desa Penunggul bisa menjadi referensi bahwa keberadaan hutan ini menumbuhkan habitat ikan. Dengan menanam Mangrove, ikan-ikan akan datang,” ujarnya dengan senyuman.
Festival Mangrove Jawa Timur ke-VII Tahun 2025 dihadiri oleh berbagai Kepala Daerah dari Kabupaten/Kota di Jawa Timur, termasuk Wakil Bupati Shobih Asrori, Bupati dan Walikota Probolinggo, Bupati Situbondo, serta Bupati Lamongan. Acara ini juga dihadiri oleh unsur TNI Angkatan Laut yang diwakili oleh Kolonel Pardede dari Akademi Angkatan Laut, serta perwakilan dari Perguruan Tinggi seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Maliki, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya.
Kegiatan festival diwarnai dengan penanaman Mangrove, pelepasan kepiting, dan burung ibis kepala hitam sebagai simbol perlindungan fauna dan keseimbangan ekosistem. Gubernur Khofifah menutup acara dengan harapan agar gerakan pelestarian lingkungan ini dapat membawa berkah dan manfaat bagi generasi mendatang.(Dilli)