Hilirisasi Mineral, Pertambangan Indonesia Siap Jaga Kelestarian Alam dan Perekonomian

oleh

Fixsnews.co.id– Pertambangan sering kali mengubah ekologi lingkungan di daerah operasionalnya. Namun, dengan praktik yang baik dan pemanfaatan teknologi, industri pertambangan Indonesia mampu memberikan manfaat besar bagi perekonomian sekaligus menjaga kelestarian alam.

Dosen Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Imam Santoso, menegaskan bahwa kemajuan peradaban masa depan Indonesia tidak akan lepas dari kontribusi sektor pertambangan. “Pertambangan memang melakukan engineering alam, dan itu seperti dua sisi mata uang. Karena itu, kita harus menerapkan praktik terbaik agar manfaat ekonominya bisa dirasakan, sekaligus alamnya tetap terjaga,” jelasnya dalam Sosialisasi MediaMIND di ITB Bandung baru-baru ini.

Imam menyampaikan bahwa saat ini sektor pertambangan Indonesia sudah banyak menggunakan teknologi canggih seperti real-time monitoring, virtual reality (VR), dan control room yang mengendalikan alat berat dari jarak jauh. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keselamatan pekerja, tetapi juga membuat operasional tambang lebih efisien dan mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK).

Salah satu contoh penerapan teknologi ini adalah Freeport Indonesia di tambang tembaga di Papua. Dengan Minegem Productivity Improvement Project, operasional tambang dijalankan melalui control room yang berjarak 7 km dari lokasi tambang.

Imam juga menambahkan bahwa tailings pertambangan kini sudah banyak dikembangkan dan diolah kembali menjadi produk yang bermanfaat serta bernilai tambah ekonomi. Ke depan, industri daur ulang barang elektronik, telepon seluler, hingga baterai diprediksi akan menjadi sektor turunan pertambangan yang semakin berkembang. Dengan demikian, limbah produk yang sarat mineral dan logam dapat diminimalisir, mendukung sirkular ekonomi yang ramah lingkungan.

Grup MIND ID juga tengah mengembangkan proyek daur ulang dalam ekosistem baterai kendaraan listrik (EV). Mereka memastikan bahwa baterai yang habis masa guna nantinya dapat didaur ulang, sehingga kebutuhan terhadap mineral tambang dari dalam bumi dapat dikurangi di masa depan.

Selain itu, pertambangan Indonesia juga menghasilkan bahan baku penting untuk pengembangan energi berkelanjutan, seperti panel surya. Tren ini akan meningkatkan konsumsi energi terbarukan nasional dan menurunkan ketergantungan Indonesia terhadap batu bara serta impor bahan bakar fosil.

Grup MIND ID telah memiliki produk tin intermediate yang menjadi bahan baku bagi pelapis panel surya. Dengan kapasitas produksi 8.000 ton/tahun, Grup MIND ID mampu memenuhi kebutuhan industri energi terbarukan dalam negeri.

Imam percaya bahwa sumber daya manusia Indonesia sudah sangat berkualitas untuk mewujudkan pertambangan berkelanjutan. Universitas-universitas di Indonesia, khususnya ITB, memiliki bidang keilmuan di pertambangan, teknologi industri, dan lingkungan yang siap menjadi penggerak bagi sektor industri pertambangan masa depan Indonesia.

“Indonesia tidak pernah kekurangan sumber daya manusia. Kita hanya perlu mengoptimalkan potensi yang kita punya, agar tambang bisa menjadi bagian dari peradaban yang lebih baik, ramah lingkungan, dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat,” pungkasnya.(Ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *