JKN Ringankan Beban Keluarga Dipa dalam Melawan Penyakit Ginjal Bocor Sang Buah Hati

oleh

Tigaraksa, Fixsnews.co.id– Sindrom nefrotik, atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai penyakit ginjal bocor, merupakan gangguan pada ginjal yang ditandai dengan keluarnya protein dalam jumlah besar melalui urine. Kondisi ini bisa menyebabkan pembengkakan di seluruh tubuh, penurunan kadar albumin, dan berisiko komplikasi serius jika tidak ditangani dengan tepat. Namun, seluruh layanan pengobatan sindrom nefrotik mulai dari diagnosis, pengobatan, hingga rawat inap kini dapat dijamin penuh oleh Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan.

Hal ini memberikan akses yang lebih luas dan terjangkau bagi masyarakat dalam memperoleh perawatan berkelanjutan atas penyakit yang memerlukan penanganan jangka panjang ini. Salah satu masyarakat yang merasakan manfaatnya yakni Dipa Anggara (38), ketika tahun lalu berjuang dalam kesembuhan sang buah hati melawan penyakit ginjal bocor.

“Awalnya anak saya mengeluh rasa sakit pada perut dan di dada, hingga perutnya terasa keras. Saya pikir pada saat itu karena anak saya belum buang air besar, kemudian saya memberikan yoghurt supaya pencernaannya lancar. Namun ternyata rasa sakit di perutnya malah semakin menjadi dan tak tertahankan, mata hingga kakinya mengalami pembengkakan. Lalu saya beserta istri segera membawanya ke klinik terdekat dari rumah dan mendapatkan rujukan ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, di poli anak saya mendapatkan arahan untuk perlu dilakukan cek laboratorium terlebih dahulu untuk mengetahui penyakit apa yang diidap oleh anak saya. Ketika menunggu hasil, pihak rumah sakit menyarankan saya untuk mengurus administrasinya. Saya mengungkapkan bahwa saat itu saya ingin menggunakan BPJS Kesehatan, dan ternyata segala bentuk prosesnya sangat mudah. Saya hanya perlu menunjukkan kartu digital melalui aplikasi Mobile JKN dan tidak adanya berkas yang difoto kopi. Semuanya sangat mudah dan efisien,’’ ungkap Dipa, Minggu (24/8/2025).

Sang buah hati perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit hingga kurang lebih satu minggu. Manfaat dari Program JKN dirasakan secara nyata oleh Dipa dan keluarganya. Tidak hanya dari segi finansial, tetapi juga dari aspek keberlanjutan pengobatan. Penyakit seperti sindrom nefrotik memerlukan kontrol rutin dan kedisiplinan tinggi dalam menjalani terapi. Tanpa dukungan pembiayaan yang memadai, pengobatan sering kali terhenti di tengah jalan, yang pada akhirnya dapat memperburuk kondisi peserta. Dengan adanya Program JKN, peserta dapat menjalani seluruh tahapan pengobatan secara konsisten, sehingga peluang untuk mencapai kondisi yang lebih stabil menjadi lebih besar.

“Selama anak saya dirawat, kami tidak mengeluarkan biaya sepeser pun. Dari kamar perawatan, infus, obat, sampai pemeriksaan lab semuanya dijamin. Bahkan saat keluar dari rumah sakit, kami hanya diminta menandatangani administrasi tanpa harus membayar. Benar-benar 0 rupiah dengan Program JKN. Kini saya hanya perlu fokus pada pemulihan anak saya tanpa merasa terbebani oleh biaya dari rumah sakit. Anak saya perlu menjalani kontrol rutin selama satu bulan sekali, dan itupun saya tidak mengeluarkan biaya. Tidak terbayangkan oleh saya jika tidak adanya Program JKN, biaya pengobatan pasti tidak sedikit. Dan selain dari segi pembiayaan, saya juga mengapresiasi penuh untuk semua pihak medis yang membantu proses penyembuhan anak saya, semuanya sangat baik, ramah dan tidak ada perbedaan baik peserta JKN maupun pasien umum. Saya sangat berharap bahwa Program JKN ini dapat terus menjadi program yang berkesinambungan dan dapat menolong banyak masyarakat di Indonesia secara menyeluruh,’’ tutup Dipa. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *