Perpusda Kota Tangerang Tawarkan Fieldtrip Edukatif Gratis, Pengalaman Belajar Interaktif untuk Siswa

oleh

Perpustakaan Daerah (Perpusda) Kota Tangerang membuka kesempatan bagi sekolah-sekolah untuk mengikuti fieldtrip edukatif secara gratis. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan interaktif melalui berbagai fasilitas menarik, mulai dari ruang anak, galeri sejarah, hingga mini teater.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPAD) Kota Tangerang, Engkos Zarkasyi, mengungkapkan bahwa sekolah atau lembaga pendidikan yang berminat dapat mengajukan pendaftaran melalui WhatsApp di nomor 0813-8618-9098 atau langsung datang ke kantor DPAD di Jalan Mayjen Sutoyo No. 2, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Tangerang. Pendaftaran juga dapat dilakukan dengan mengirim surat untuk penyesuaian jadwal pelaksanaan.

Perpusda Kota Tangerang buka setiap hari dengan jam operasional Senin–Jumat pukul 08.00 – 15.30 WIB dan Sabtu–Minggu pukul 08.00 – 12.00 WIB. Seluruh fasilitas dirancang ramah anak, termasuk mini teater yang memberikan pengalaman berbeda saat berkunjung ke perpustakaan, yang selama ini dikenal hanya sebagai tempat buku.

Fieldtrip ini menjadi alternatif kegiatan luar kelas yang menarik, gratis, dan mendidik. Dengan fasilitas lengkap dan suasana nyaman, siswa dapat belajar sekaligus bermain dalam lingkungan yang mendorong literasi dan kreativitas.

Setiap lantai di Perpusda Kota Tangerang menawarkan pengalaman edukatif yang berbeda. Lantai 1 menampilkan galeri sejarah dan UMKM corner, di mana pengunjung dapat menjelajahi pameran interaktif tentang sejarah Kota Tangerang serta berbelanja produk lokal unggulan.

Lantai 2 terdiri dari ruang anak dan ruang baca umum. Ruang anak menyediakan berbagai aktivitas bermain edukatif dan mendukung kegiatan mendongeng, dengan koleksi ratusan buku cerita anak. Sedangkan ruang baca umum memiliki koleksi buku dari berbagai bidang ilmu, termasuk koleksi braille.

Lantai 3 adalah ruang TIK, studio podcast, dan mini teater. Di sini, pengunjung dapat menikmati layanan teknologi informasi, membuat podcast, serta menonton film edukatif dan dokumenter sejarah Kota Tangerang. Ruang teater juga digunakan untuk diskusi dan apresiasi karya audio visual.(Awr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *