PROBOLINGGO-Jatim | Fixsnews.co.id-Persoalan stunting, pernikahan dini, hingga kekerasan terhadap perempuan dan anak jadi sorotan serius Muslimat NU Kabupaten Probolinggo. Isu-isu itu dibawa langsung ke Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ dalam audiensi di rumah dinasnya, Kamis (25/9/2025).
Audiensi dipimpin Ketua PC Muslimat NU Hj. Nurayati bersama jajaran pengurus cabang. Menurutnya, persoalan-persoalan itu tidak bisa diselesaikan sendirian.
“Diperlukan sinergi yang kuat antara organisasi kemasyarakatan dan pemerintah daerah. Muslimat NU siap berkontribusi secara aktif,” tegasnya.
Nurayati menjelaskan, seluruh pimpinan anak cabang ikut hadir karena tiap kecamatan punya tantangan berbeda.
“Dengan pertemuan ini, kami harap lahir solusi konkret yang bisa diterapkan langsung di lapangan,” tambahnya.
Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi menyambut baik langkah Muslimat NU. Ia menilai organisasi perempuan ini punya peran nyata dalam mendukung program pemerintah, khususnya di wilayah barat Kabupaten Probolinggo.
“Saya sangat mengapresiasi kiprah ibu-ibu Muslimat NU yang tidak hanya aktif di struktur organisasi, tetapi juga hadir di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
Ra Fahmi juga menyinggung tantangan Pemkab Probolinggo seperti tingginya angka kemiskinan, rendahnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM), hingga infrastruktur rusak yang butuh anggaran besar.
Ia menegaskan isu kekerasan anak menjadi perhatian serius, ditambah maraknya kasus penyimpangan akibat penggunaan gawai tanpa pendampingan.
“HP tanpa edukasi yang benar bisa berbahaya. Kita butuh kolaborasi semua pihak untuk edukasi digital,” katanya.
Sebagai solusi, Ra Fahmi menggagas program Fudhul ‘Ilmiyah. Program ini berupa penguatan pendidikan agama dasar yang bisa diterapkan tidak hanya di pesantren, tetapi juga di sekolah umum.
“Tujuannya untuk memberikan pemahaman dasar Islam kepada anak-anak sejak dini,” pungkasnya.(Andri)