PASURUAN -Jatim | Fixsnews.co.id-Wakil Bupati Pasuruan, Gus Shobih, meresmikan Sekolah Rakyat (SR) Terintegrasi 48 Kabupaten Pasuruan bersama Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, pada Senin (29/9/2025). Berlokasi di Komplek Unit Pelaksana Teknis Latihan Kerja Daerah (UPT LKD) Kabupaten Pasuruan, Kecamatan Rejoso, SR ini siap menampung 75 siswa-siswi baru, yang terdiri dari 25 siswa setingkat SD dan 50 siswa setara SLTA.
Gus Shobih menggarisbawahi urgensi SR sebagai ruang belajar terbuka untuk anak-anak yang selama ini menghadapi hambatan sosial, ekonomi, maupun geografis dalam mengakses pendidikan.
“Pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara, dan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31, Pasal 28c, dan Pasal 28e sudah menjamin semua masyarakat Kabupaten Pasuruan menerima hak dalam mengakses pendidikan,” tegas Gus Shobih.
Wakil Bupati meminta seluruh Perangkat Daerah, khususnya Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, dan para pemangku kepentingan terkait, untuk meningkatkan sinergi lintas sektor demi mendukung keberlangsungan SR.
Ia menjelaskan, SR adalah program Pemerintah Pusat yang mengalir hingga ke Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Kehadiran SR menjadi bentuk pendidikan alternatif, inklusif, partisipatif, dan berbasis komunitas untuk memenuhi hak dasar masyarakat.
“Yakinlah, SR adalah usaha dan program Pemerintah Pusat yang kemudian mengalir sampai Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan kualitas pendidikan,” urainya.
Harapan Adanya Partisipasi Masyarakat dan Kearifan Lokal
Gus Shobih berharap program SR bukan sekadar kegiatan sesaat, melainkan terus berkembang dan memberikan dampak nyata. Ia menekankan pentingnya melibatkan kearifan lokal dalam proses pembelajaran.
“Pendidikan rakyat harus tumbuh dari rakyat dan untuk rakyat. Libatkan tokoh lokal, relawan, dan komunitas dalam proses pembelajaran agar nilai-nilai kearifan lokal tetap menjadi bagian dari kurikulum dan metode belajar. Dari istilahnya yang urus di sekolah ini namanya istilahnya Wali Asuh,” imbuhnya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Diano Fela Very Santoso, menambahkan bahwa dalam melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan asrama, para siswa akan didampingi oleh 1 Kepala Sekolah, 18 Guru, dan 22 Tenaga Kependidikan.
Pada akhir acara, Gus Shobih menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan semua pihak yang telah mewujudkan SR. “Semoga semangat gotong-royong dan kepedulian sosial tetap kita jaga dan kita kembangkan. Bersama-sama kita bangun Kabupaten Pasuruan yang lebih inklusif dan lebih berdaya saing,” pungkasnya.(Dilli)