PROBOLINGGO-Jatim | Fixsnews.co.id-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo meluncurkan Akademi Pengentasan Kemiskinan sebagai langkah strategis mempercepat penanganan kemiskinan secara terpadu di Kabupaten Probolinggo.
Launching yang dilakukan di Pendopo Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo, Selasa (6/10/2025) ini dihadiri langsung oleh Bupati Probolinggo dr. Mohammad Haris atau Gus Haris, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto serta pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo, tokoh agama dan masyarakat.
Acara peresmian ditandai dengan penombolan sirine oleh Gus Haris bersama Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur Ramliyanto, Deputi Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) RI Zaidirina, Deputi II LAN RI Erna dan Kepala LAN RI Muhammad Taufiq.
Dalam sambutannya, Gus Haris menegaskan peluncuran Akademi Pengentasan Kemiskinan bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk keseriusan pemerintah daerah dalam mengurai persoalan kemiskinan secara berkelanjutan.
“Kami sangat bahagia dengan lahirnya Akademi Pengentasan Kemiskinan ini. Selanjutnya, kami akan merangkai langkah-langkah konkret untuk mengatasi seluruh persoalan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Gus Haris menjelaskan, Pemkab Probolinggo tengah membangun tiga rumah besar sebagai strategi utama penanganan permasalahan daerah, yaitu Satgas Kemiskinan, Satgas IPM dan Satgas Infrastruktur. Ketiganya akan bekerja berdasarkan skala prioritas yang sudah dipetakan pemerintah daerah.
“Persoalan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh Bupati, Wakil Bupati atau jajaran pemerintah. Masyarakat pun memiliki kewajiban moral yang sama untuk berkhidmat, berpartisipasi dan bergerak bersama,” tegasnya.
Ia berharap para peserta akademi yang telah mendapat peningkatan kompetensi (upgrading skill) benar-benar mampu memberikan solusi nyata di lapangan. “Kemiskinan tidak bisa dihapus secara instan. Kita harus mulai dengan membangun mindset dan kesadaran baru di masyarakat,” tambahnya.
Sementara Kepala BPSDM Provinsi Jawa Timur Ramliyanto menyampaikan dukungan penuh terhadap pembentukan Akademi Pengentasan Kemiskinan di Kabupaten Probolinggo. Program ini merupakan salah satu proyek strategis Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI yang diharapkan menjadi model nasional.
“Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan mendukung penuh pelaksanaan akademi ini, karena sejalan dengan misi nasional untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pendekatan pembelajaran berbasis dampak,” ujarnya.
Deputi BP Taskin RI Zaidirina menjelaskan, lembaganya memiliki mandat langsung dari Presiden untuk mengoordinasikan, menyelaraskan serta mengawasi seluruh program pengentasan kemiskinan lintas kementerian dan pemerintah daerah.
“Fokus kami memastikan penargetan nasional bantuan sosial dan perlindungan sosial benar-benar tepat sasaran. Tidak boleh ada penyalahgunaan atau penerima bantuan yang tidak layak,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan program industrialisasi yang memerdekakan masyarakat miskin, agar penerima bantuan bisa bertransformasi menjadi kelompok produktif.
Sedangkan Kepala LAN RI Muhammad Taufiq menambahkan, pengentasan kemiskinan kini menjadi salah satu dari tiga program prioritas nasional bersama peningkatan UMKM dan penanganan stunting. Namun, berdasarkan temuan BPKP, efektivitas beberapa program masih di bawah harapan karena belum sepenuhnya tepat sasaran.
“Karena itu, kami bersama BP Taskin, Kementerian PANRB, Kementerian Sosial dan BPSDM Jatim mengembangkan cara baru dalam pembelajaran ASN yang hasilnya harus berdampak langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Taufiq menegaskan, sesuai amanat Undang-Undang ASN yang baru, setiap aparatur negara kini wajib belajar dan menghasilkan outcome nyata, bukan sekadar sertifikat. “Akademi ini bukan tempat mencari ijazah, tetapi wadah menciptakan perubahan. Hasil belajar ASN harus bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” pungkasnya.
Peluncuran Akademi Pengentasan Kemiskinan Kabupaten Probolinggo menjadi tonggak penting dalam mewujudkan pemerintahan yang kolaboratif dan berorientasi hasil (Andri)