PMI Kabupaten Probolinggo Latih Relawan dan Guru Tangguh Bencana

oleh

PROBOLINGGO-Jatim | Fixsnews.co.id-Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Probolinggo terus memperkuat kesiapsiagaan masyarakat terhadap ancaman bencana dan perubahan iklim. Melalui kerja sama dengan CSR PT Paiton Energy, PMI menggelar bimbingan teknis (bimtek) Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang berlangsung selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (21–23/102025) di Aula SMPN 1 Dringu.

Kegiatan bertajuk “Membangun Masyarakat Aman dan Tangguh dalam Ketahanan Iklim” ini diikuti 30 peserta dari Desa Dringu dan Desa Kedungdalem. Mereka merupakan relawan siaga bencana desa yang dipersiapkan menjadi garda terdepan dalam penanggulangan risiko bencana berbasis komunitas.

Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Kabag Kesra Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Probolinggo Syamsul Huda, mewakili Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo RA Fahmi AHZ selaku Dewan Kehormatan PMI Kabupaten Probolinggo.

Selain relawan desa, pelatihan juga diikuti oleh guru dari SMPN 1 Dringu, SMAN 1 Dringu dan SMKN Dringu serta para pembina Palang Merah Remaja (PMR). Para pendidik ini tergabung dalam program SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana) yang diarahkan untuk memperkuat kesiapsiagaan di lingkungan sekolah.

Nantinya, peserta SPAB akan melakukan kajian risiko bencana di sekolah masing-masing pada minggu kedua November 2025. Sementara relawan SIBAT akan melaksanakan kajian risiko dan simulasi lapangan di tingkat desa pada minggu pertama bulan yang sama.

Kegiatan ini juga melibatkan berbagai narasumber berkompeten, antara lain Aries Setyawan dari BPBD Kabupaten Probolinggo serta fasilitator PMI dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mereka adalah Andris Rudianto Putro (Koordinator Fasilitator SIBAT PMI Jatim), Amirul Yasin (Fasilitator PMI Malang) serta Atika Rahmawati dan Arna Ferrajuanie (Fasilitator SPAB dari PMI Malang dan Surabaya).

Para fasilitator memberikan materi seputar mitigasi bencana, penyusunan peta risiko, pengelolaan posko darurat hingga strategi evakuasi. Bagi sektor pendidikan, pelatihan SPAB juga membahas integrasi pendidikan kebencanaan ke dalam kegiatan belajar-mengajar.

Ketua PMI Kabupaten Probolinggo dr. Adi Nugroho menyampaikan pelatihan ini menjadi bagian dari program jangka panjang yang tidak berhenti di ruang kelas. Setelah bimtek, para relawan akan turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendataan potensi bencana, edukasi warga serta simulasi penanganan darurat.

“Tujuan utama kami adalah melahirkan masyarakat dan satuan pendidikan yang tangguh, aman, dan siap menghadapi bencana,” terang dr. Adi.

Lebih jauh, kegiatan SIBAT dan SPAB juga dikaitkan dengan upaya mitigasi perubahan iklim dan pelestarian lingkungan hidup. Sebagai tindak lanjut, PMI bersama PT Paiton Energy akan melaksanakan bimtek penghijauan pada 27 Oktober 2025 di Kantor Pemerintah Kecamatan Kraksaan.

Peserta kegiatan ini berasal dari tim relawan siaga bencana Desa Dringu serta kelompok masyarakat penghijauan dari Desa Segaran, Andungsari dan Ranu Agung. Aksi tersebut akan ditindaklanjuti dengan gerakan penanaman pohon serentak pada 8 November 2025 bertepatan dengan agenda Seven Lakes Festival 2025.

Menurut Adi, gerakan ini merupakan bentuk nyata keterpaduan antara mitigasi bencana dan pelestarian alam. “Ketangguhan masyarakat tidak hanya soal evakuasi, tapi juga menjaga keseimbangan alam agar bencana tidak semakin parah,” tambahnya.

Selain pelatihan kebencanaan dan penghijauan, PMI juga melaksanakan kegiatan promosi kesehatan yang telah dimulai sejak 14 Oktober 2025. Kegiatan ini difokuskan pada edukasi pola hidup bersih dan sehat bagi masyarakat Desa Dringu dan Kedungdalem serta pelajar SMPN 1 Dringu.

Kegiatan promosi kesehatan dilakukan bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, kader kesehatan dan relawan yang telah dilatih. Fokusnya adalah kelompok masyarakat rentan seperti lansia dan anak-anak sekolah.

Rangkaian kerja sama antara PMI Kabupaten Probolinggo dan PT Paiton Energy akan ditutup dengan kegiatan bakti sosial operasi katarak pada 18 Desember 2025. Program ini menjadi wujud nyata kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, khususnya warga kurang mampu di wilayah pesisir dan pedesaan. (Andri)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *