Aktivis Buruh Jadi Caleg, Ini Profil Firmansyah Ramadhani Caleg DPRD Kabupaten Tangerang Dari Partai Buruh

Tangerang,Fixsnews.co.id- Sosok pria yang satu ini sudah tak asing lagi bagi anggota
Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Tangerang Raya. Firmansyah Ramadhani atau biasa dipanggil oleh kawan-kawannya Chuky dipercaya menjabat sebagai Ketua Kabiro Media Perdjoeangan Tangerang Raya pada tahun 2021. Sebelumnya tercatat sebagai anggota FSPMI Tangerang Raya pada tahun 2012 dan bekerja disalah satu perusahaan di Kawasan Industri Jatake sejak tanggal 11 September 2006 sampai sekarang.

Pria yang dikenal dengan kepribadiannya yang ramah, suka menolong, rendah hati dan humoris inilah yang membuat rekan tempat bekerja maupun organisasinya sangat menyukainya baik dari kalangan anak muda hingga orang tua. Firman lahir di Tangerang pada bulan mei 1986. la menempuh pendidikan di SDN Tangerang 14, SMP Negeri 4 Tangerang dan SMA PGRI 109 Tangerang, la telah dikaruniai 2 orang anak dari pernikahannya dengan seorang wanita bernama Heni Herwati BT Hatibi.

Firmansyah mengatakan, dirinya dipercaya dan diberikan kesempatan oleh Organisasi Serikat Pekerja FSPMI yang juga salah satu dari pendiri Partai Buruh untuk menjadi Calon Anggota Legislatif (CALEG) DPRD II Kabupaten Tangerang, Daerah Pemilihan 3, meliputi 5 kecamatan, yaitu Sepatan, Sepatan Timur, Pakuhaji, Teluknaga dan Kosambi I.

Menjadi salah satu anak muda yang terjun menjadi Caleg DPRD II Kabupaten Tangerang dari Partai Buruh, Firmansyah menceritakan alasannya untuk meneruskan cita-cita dan perjuangan buruh untukmencabut UU Omnibus Law.

“Dengan ikut andil dalam partai politik adalah tantangan terbesarnya Partai Buruh dirancang sebagai kendaraan perjuangan buruh. Dimana tiap-tiap aksi turun kejalan yang dilakukan oleh buruh tak lagi didengar oleh pemerintah, maka perlu adanya kendaraan yang bisa mengantarkan duduk di parlemen sehingga bisa mengambil kebijakan yang pro terhadap buruh dan rakyat,” kata Firmansyah saat dihubungi Fixsnews.co.id.

la mengakui persaingan di dapilnya sangat berat dengan sering terjadi konflik internal. Apalagi Firman merasa dirinya merupakan politisi muda sekaligus pendatang baru. Namun, la tetap optimis dan tidak minder bisa bersaing dan memenangkan konste stasi.

“Pertama menjadi Caleg, tentu merasa berat. Ditengah kondisi persaingan yang ketat, dirinya harus siap menang dan kalah,” katanya.

Firmansyah memaparkan, kondisi di dapilnya sangat memprihatinkan. yang pertama, melansir Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang yang mencatat angka drop out atau lulus tidak melanjutkan mencapai 21.829 peserta didik dari SD hingga SMA pada Oktober 2023, kedua, tidak sedikit warga yang belum mendapatkan fasilitas kesehatan padahal di Tangerang Raya, fasilitas kesehatan nya sudah terjamin oleh Pemda melalui UHC dan ketiga terdapat beberapa perusahaan nakal yang membayar upah dibawah UMR, status karyawan yang sudah bekerja puluhan tahun dengan status Karyawan kontrak bahkan jam kerja yang tidak sesuai aturan.

“Itu menjadi program prioritas disamping adanya kendala biaya mahal dan dipersulit dalam membeli pupuk bagi para petani, karena dengan masyarakat yang sehat dan berpendidikan tentu akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan sehingga bisa mengangkat daya beli masyarakat. Dikarenakan masih banyaknya warga yang belum mendapatkan sosialisasi, penanganan dan pelayanan Kesehatan, Ia pun aktif turun ke lapangan membantu warga yang sakit untuk memperoleh perawatan RS meskipun belum memiliki BPJS Kesehatan,” paparnya.

Firman menilai dari sisi kemanusiaan bahwa menyelamatkan nyawa manusia itu harus diutamakan diatas segalanya. “Jangan karena tidak ada BPJS/KIS, rumah sakit menolak dan mengabaikan pasien. Itu masalah administrasi, bisa diselesaikan,” tutupnya. (Ben)