Apakah Micin (MSG) Aman untuk Konsumsi Harian? Temukan Dosis yang Direkomendasikan

oleh

Fixsnews.co.id- Mononatrium glutamat (MSG), yang lebih dikenal sebagai micin, adalah salah satu zat aditif penguat rasa yang paling banyak digunakan dalam industri makanan. MSG dapat ditemukan dalam berbagai produk, mulai dari mie instan, camilan gurih, bumbu instan, hingga makanan beku. Dikenal karena kemampuannya memberikan rasa umami, MSG menjadi pilihan populer di kalangan produsen makanan.

Namun, di balik kelezatan yang ditawarkannya, MSG sering kali menjadi bahan kontroversial. Beberapa orang mengklaim bahwa MSG dapat memicu sakit kepala, mual, bahkan gangguan saraf. Lalu, apakah MSG benar-benar aman untuk dikonsumsi setiap hari? Artikel ini akan membahas fakta ilmiah, dosis aman, serta dampak yang mungkin timbul dari penggunaan MSG berlebih.

MSG adalah garam natrium dari asam glutamat, asam amino non-esensial yang secara alami terdapat dalam berbagai makanan seperti tomat, keju, daging, dan rumput laut. Ketika ditambahkan ke makanan, MSG memperkuat rasa umami, membuat hidangan terasa lebih gurih dan menggugah selera.

Secara internasional, MSG diakui sebagai zat aditif yang aman. Beberapa lembaga kesehatan terkemuka memberikan penilaian positif terhadap MSG:

FDA (Food and Drug Administration – AS) menyatakan MSG sebagai “Generally Recognized As Safe (GRAS)”.

JECFA (Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives) menetapkan status ADI (Acceptable Daily Intake) “not specified”, yang berarti MSG aman dikonsumsi tanpa batas numerik selama digunakan secukupnya untuk mencapai rasa yang diinginkan.

BPOM Indonesia juga mengizinkan penggunaan MSG di makanan selama sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

atatan: Efek samping umumnya hanya terjadi pada individu yang sensitif terhadap MSG, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar sekaligus. Badan internasional seperti FAO/WHO melalui JECFA menyatakan bahwa glutamat memiliki ADI “not specified”, yang berarti dianggap aman digunakan sesuai kebutuhan teknologi pangan.

Meskipun MSG dianggap aman, penting untuk memperhatikan dosis yang tepat dan tidak berlebihan. Efek samping umumnya hanya terjadi pada individu yang sensitif terhadap MSG, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah besar sekaligus. Badan internasional seperti FAO/WHO melalui JECFA menyatakan bahwa glutamat memiliki ADI “not specified”, yang berarti dianggap aman digunakan sesuai kebutuhan teknologi pangan.

Apa Dampak Jika MSG Dikonsumsi Berlebihan?
Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa konsumsi MSG dalam dosis sangat tinggi dapat mempengaruhi:

– Saraf otak: Dosis tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada hipotalamus, pusat pengendali suhu dan nafsu makan.

– Sistem metabolik: Risiko resistensi insulin dan obesitas meningkat pada tikus yang diberi MSG dalam jangka panjang.

– Fungsi retina mata: Konsumsi MSG tinggi jangka panjang dikaitkan dengan perubahan morfologi retina.

Namun, penelitian langsung pada manusia belum menunjukkan bukti kuat dan konsisten bahwa MSG dalam dosis normal dapat menyebabkan kerusakan kesehatan. Mayoritas studi menyimpulkan bahwa konsumsi MSG dalam jumlah moderat adalah aman.

Dengan pemahaman yang tepat tentang MSG dan dosis yang disarankan, Anda dapat menikmati kelezatan makanan tanpa khawatir akan dampak negatifnya. Bagi industri makanan yang ingin mengurangi ketergantungan pada MSG atau menyasar pasar clean label, beberapa alternatif penguat rasa alami dapat dipertimbangkan, seperti:

– Ekstrak ragi (Yeast extract)

– Ekstrak jamur shiitake

– Kaldu ayam bubuk

– Capsicum oleoresin untuk rasa pedas stabil

Penguat rasa alami mungkin tidak sekuat MSG dalam hal intensitas rasa, tapi lebih diterima oleh konsumen yang mengutamakan kesehatan dan transparansi label.(Ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *