Bahas Perundungan Siber, Kemenkominfo Kembali Gelar Diskusi Literasi Digital di Lebak

oleh -89 Dilihat

LEBAK, Fixsnews.co.id– Akhir tahun lalu, Childfund International di Indonesia merilis temuan hasil penelitian ”Memahami Perundungan Online dan Eksploitasi Seksual dan Kekerasan Online terhadap Anak dan Orang Muda di Indonesia”. Angka prevalensi perundungan daring menunjukkan 58,6 persen siswa mengalami perundungan siber. Artinya, ada enam dari 10 anak dan remaja yang berisiko mengalami kekerasan secara daring.

Maraknya perundungan di dunia maya, mendorong Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Yayasan Sahabat Nurani Banten, kembali menggelar diskusi literasi digital ”Makin Cakap Digital”. Diskusi luring (offline) itu akan dihelat di Desa Sajira, Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kamis (1/6) sore, mulai pukul 15.30 WIB.

Mengusung tema ”Mencegah Perundungan di Dunia Maya”, diskusi kali ini akan menghadirkan tiga narasumber. Yakni, Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Anik Sakinah, guru dan musisi dari Roland International Artist Mia Marcellina, influencer Ana Livian, serta Rendy sebagai moderator.

”Diskusi ini digelar gratis. Dapat diikuti dengan cara mendaftar ke link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranbanten0106. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Rabu (31/5).

Dalam diskusi yang ditujukan untuk komunitas digital dan masyarakat umum Kabupaten Lebak itu, Kemenkominfo menegaskan, penggunaan internet di kalangan remaja dan masyarakat pada umumnya, turut meningkatkan potensi mereka mengalami perundungan atau bullying di dunia maya.

”Perilaku perundungan secara daring itu mulai dari pelanggaran privasi, pengucilan, penguntitan, pencemaran nama baik, pelecehan, kekerasan seksual dengan ancaman, hingga pemerasan,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Untuk melindungi anak dari berbagai risiko kekerasan di internet, lanjut Kemenkominfo, diperlukan intervensi yang menyeluruh dari semua pihak, baik keluarga maupun lingkungan sekitar. Selain itu, penguatan resiliensi atau kemampuan anak untuk bisa beradaptasi dan bangkit saat menghadapi tantangan dan kesulitan.

”Peran keluarga dan teman sangat diandalkan bagi korban sebagai cara dalam menanggapi perundungan yang dialami. Hal itu mengingat dampak perundungan akan mempengaruhi mental, emosional, dan fisik korban,” imbuh Kemenkominfo.

Kemenkominfo menambahkan, berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan instansinya bersama Katadata Insight Center pada 2021, didapatkan skor atau tingkat literasi digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00. Dengan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia masuk dalam kategori ”sedang”.

”Secara keseluruhan, Indeks Literasi Digital Indonesia 2021 mencapai 3.49 dari skala 1-5, atau naik dari pencapaian tahun sebelumnya 3.46,” tulis Kemenkominfo.

Diskusi literasi digital di lingkungan komunitas merupakan salah satu upaya Kemenkominfo untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat (komunitas) menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024,” tambah Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai dilaksanakan sejak 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

Tahun ini, program Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.

Program IMCD urgen dilakukan, karena berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) dan We Are Social, pengguna internet dan media sosial di Indonesia pada periode 2021-2022 sudah mencapai 220 juta orang. ”Padahal, pada 2019, jumlah itu masih di angka 175 juta orang,” jelasnya.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal Youtube Literasi Digital Kominfo. (Red)