Bersama Wakil Ketua MPR, Wirawati Catur Panca Perkuat Peran Perempuan dalam Sejarah dan Masa Depan

oleh -32 Dilihat

Jakarta, Fixsnews.co.id– Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Wirawati Catur Panca bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar Forum Diskusi Aktual bertajuk “Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti”. Acara ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam pembangunan bangsa dan dihadiri oleh berbagai tokoh perempuan serta pemangku kepentingan yang berkomitmen untuk mengangkat peran perempuan dalam sejarah dan masa depan Indonesia.

Pia Feriasti Megananda, Ketua Wirawati Catur Panca, dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya forum ini. Ia juga mengapresiasi Wakil Ketua MPR, Ibu Dr. Lestari Moerdijat, S.S., M.M., atas dukungan dan inisiatifnya dalam mendukung diskusi yang membahas kiprah perempuan dalam pembangunan bangsa. “Kehadiran kita di Gedung MPR hari ini memberikan makna mendalam bagi diskusi ini, mengingat perjuangan bangsa yang harus terus dilanjutkan dengan melibatkan semua komponen masyarakat, termasuk perempuan sebagai bagian integral dari kemajuan tersebut,” ujarnya.

Lestari Moerdijat, Wakil Ketua MPR RI, menegaskan bahwa perempuan telah mengisi lembar sejarah Indonesia sejak dahulu. Banyak tokoh perempuan yang dianugerahi gelar pejuang nasional, termasuk Ratu Kalinyamat yang diakui sebagai pahlawan nasional pada tahun 2023. Ratu Kalinyamat, yang memimpin pada abad ke-15, memiliki visi maritim yang luar biasa dan berhasil menyatukan para sultan dari Aceh untuk membangun pertahanan laut Nusantara.

“Fakta sejarah mencatat bahwa pasukan Portugis gentar menghadapi armada laut Ratu Kalinyamat. Namun, setelah masa kolonial, bangsa Indonesia dilarang membangun kapal besar, meskipun industri perkapalan saat itu berkembang pesat dengan peran signifikan dari perempuan,” ungkap Lestari.

Dia juga menyoroti tantangan yang dihadapi perempuan saat ini dalam mencapai kesetaraan. Meskipun sejarah membuktikan bahwa perempuan memiliki kemampuan besar, banyak di antara mereka masih dihadapkan pada keterbatasan akses dan stereotip yang menghambat potensi mereka. “Dari diskusi ini, diharapkan semakin banyak perempuan yang terinspirasi untuk mengambil peran dalam berbagai sektor, baik politik, ekonomi, maupun sosial,” tambahnya.

Ketua Dewan Pers, Dr. Ninik Rahayu, menekankan bahwa diskriminasi gender masih menjadi tantangan di berbagai sektor, terutama di lingkungan kerja. Perempuan sering kali menjadi kelompok yang lebih rentan terhadap ketidakadilan dalam hal kesempatan kerja, penggajian, dan promosi. “Penting bagi pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk mendorong kebijakan yang lebih inklusif dan adil guna menciptakan lingkungan kerja yang setara bagi semua,” imbuhnya.

Nicky Clara, seorang sosial entrepreneur, menekankan bahwa perempuan dan penyandang disabilitas menghadapi tantangan berlipat. Ia menunjukkan bahwa perempuan dapat berkontribusi besar dalam ekonomi melalui model socio-entrepreneurship. “Memberdayakan satu perempuan berarti memberdayakan satu keluarga. Namun, masih banyak kebijakan yang perlu diperbaiki agar perempuan, khususnya yang berkecimpung dalam UMKM, mendapatkan akses yang setara,” tegasnya.

Irine Hiraswari Gayatri, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), menyoroti dinamika feminisme global yang berbeda di setiap wilayah. “Perempuan masih dianggap sebagai pihak kedua dalam banyak sektor, termasuk kepemimpinan politik dan ekonomi. Interpretasi budaya dan agama sering kali mempermanenkan ketimpangan ini,” paparnya.

Diskusi “Patriotisme Perempuan: Dulu, Kini, dan Nanti” ditutup oleh Wartawan Senior, Saur Hutabarat, yang menekankan pentingnya integritas dan konsistensi dalam perjuangan perempuan. “Patriotisme perempuan bukan hanya soal mengangkat senjata, tetapi juga tentang kontribusi mereka dalam pembangunan bangsa di berbagai bidang. Dengan semangat yang sama seperti para pendahulu, perempuan masa kini harus terus maju, memastikan bahwa kesetaraan dan keadilan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari,” tandasnya.(red)