Bitcoin Menuju Rekor Baru, Potensi Tembus Rp1,8 M Semakin Dekat

oleh

Jakarta, Fixsnews.co.id– Bitcoin kembali menjadi sorotan utama di pasar keuangan global, dengan arus masuk modal yang meningkat dan sentimen investor yang semakin kuat. Dalam sepekan terakhir, berbagai indikator teknikal dan fundamental menunjukkan bahwa BTC berpotensi menembus level tertinggi sepanjang masa sebelum akhir Mei 2025.

Data dari Glassnode menunjukkan bahwa Realized Cap Bitcoin—metrik yang mengukur total nilai BTC berdasarkan harga pergerakan terakhir koin—telah meningkat sebesar $30 miliar sejak 20 April. Saat ini, Realized Cap berada di angka $900 miliar, tumbuh 3% hanya dalam bulan Mei. Pertumbuhan ini mencerminkan stabilitas kepercayaan investor dan masuknya modal baru ke pasar kripto.

“Lonjakan Realized Cap ini menjadi sinyal bahwa arus masuk modal bukan sekadar spekulatif, tetapi juga mencerminkan pergeseran persepsi terhadap Bitcoin sebagai aset lindung nilai di tengah ketidakpastian global,” jelas Fyqieh Fachrur, Analyst Tokocrypto.

Pola Kenaikan yang Konsisten dan Sentimen Global yang Mendukung

Grafik harga Bitcoin saat ini menunjukkan pola konsolidasi yang sehat. Setiap kali mencapai level kunci, BTC cenderung bergerak menyamping sebelum melanjutkan kenaikan. Saat ini, Bitcoin berkonsolidasi di antara kisaran atas US$105.700 dan kisaran bawah US$100.678. Jika pola ini bertahan, BTC berpotensi menembus level psikologis US$110.000 dalam waktu dekat.

Fyqieh menambahkan, “Secara teknikal, struktur harga menunjukkan pola higher high dan higher low yang kuat. Dengan RSI yang masih di kisaran netral, ruang untuk kenaikan lanjutan masih terbuka lebar.”

Faktor eksternal juga memperkuat peluang reli ini. Ketegangan perdagangan antara AS dan China yang mulai mereda setelah keputusan penurunan tarif selama 90 hari telah memicu sentimen risk-on di pasar global. Sementara itu, inflasi AS menunjukkan penurunan signifikan ke level 2,3% pada April 2025—terendah sejak Februari 2021—mendorong harapan bahwa The Fed akan segera memangkas suku bunga.

Pasca-Halving dan Potensi Jangka Panjang

Bitcoin saat ini berada dalam fase pasca-halving, sebuah periode historis yang sering menjadi pemicu tren bullish berkepanjangan. Halving terakhir terjadi pada April 2024, yang berarti siklus penguatan masih berpeluang berlanjut hingga pertengahan atau akhir 2025.

“Kombinasi antara pengurangan pasokan, likuiditas baru dari institusi, dan faktor makroekonomi yang mendukung menciptakan ekosistem yang ideal bagi pertumbuhan harga Bitcoin,” ujar Fyqieh.

Sejumlah analis bahkan memperkirakan bahwa puncak siklus kali ini bisa membawa harga BTC ke level US$120.000 hingga US$150.000 sebelum akhir 2025, meski tentu dengan volatilitas yang tetap menjadi ciri khas pasar kripto.

Dengan sentimen global yang kondusif, siklus pasca-halving yang masih berjalan, dan peningkatan partisipasi investor domestik, Bitcoin kini berada di jalur yang menjanjikan untuk mencetak rekor harga baru. Namun, investor tetap disarankan untuk mengedepankan prinsip manajemen risiko dalam mengambil keputusan investasi. Pasar kripto penuh peluang, tetapi juga menuntut kewaspadaan dan strategi yang matang.(Ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *