Caption:Elon Musk tiba untuk berpidato di acara parade pelantikan presiden dalam ruangan di Washington, Senin, 20 Januari 2025. (Foto: AP/Matt Rourke)
Fixsnews.co.id- ByteDance, pemilik aplikasi TikTok, telah diberikan tenggat hingga Januari untuk menjual aset TikTok di Amerika Serikat atau menghadapi larangan. Keputusan ini diambil menyusul kekhawatiran anggota parlemen mengenai risiko keamanan nasional yang ditimbulkan oleh aplikasi tersebut.
Miliarder Elon Musk menegaskan bahwa ia tidak berminat untuk mengakuisisi TikTok, platform video pendek yang sebelumnya sempat dilarang di AS karena kekhawatiran terkait pemiliknya yang berasal dari China. Komentar Musk ini disampaikan pada akhir Januari dan dipublikasikan secara daring pada Sabtu, 8 Februari 2025, oleh media The WELT Group, bagian dari Axel Springer SE. Musk menyampaikan pernyataannya melalui konferensi video dalam sebuah pertemuan puncak yang diadakan oleh perusahaan media Jerman tersebut.
“Saya belum mengajukan penawaran untuk TikTok,” ujar Musk, seminggu setelah Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyatakan bahwa ia terbuka jika Musk ingin membeli aplikasi milik ByteDance tersebut. Musk menambahkan, “Saya tidak punya rencana apa pun jika saya memiliki TikTok,” dan mengungkapkan bahwa ia tidak menggunakan aplikasi itu secara pribadi dan tidak familier dengan formatnya.
“Saya tidak berminat mengakuisisi TikTok. Saya jarang mengakuisisi perusahaan,” kata Musk, sambil menekankan bahwa akuisisi Twitter—sekarang bernama X—senilai miliaran dolar adalah pengecualian. “Saya biasanya membangun perusahaan dari awal,” tambahnya.
Sebelumnya, Trump menandatangani instruksi presiden untuk menunda larangan terhadap aplikasi video pendek populer tersebut, yang semula dijadwalkan ditutup pada 19 Januari. ByteDance diberi tenggat hingga Januari untuk menjual aset TikTok di AS, menyusul kekhawatiran bahwa aplikasi itu berisiko bagi keamanan nasional, karena China dapat memaksa perusahaan untuk membagikan data pengguna di Amerika. TikTok sendiri membantah pernah atau akan membagikan data pengguna di negara tersebut.
Apple dan Google belum mengembalikan TikTok ke toko aplikasi mereka sejak undang-undang Amerika mulai berlaku. TikTok mengumumkan pada Jumat (7/2) bahwa pengguna Android di Amerika bisa mengunduh dan mengakses aplikasi melalui paket kit di situs resminya. Langkah ini dilakukan untuk menghindari pembatasan terhadap platform populer tersebut.
Trump menyatakan bahwa ia sedang berunding dengan banyak pihak terkait pembelian TikTok dan kemungkinan akan memutuskan masa depan aplikasi tersebut bulan ini. TikTok sendiri memiliki sekitar 170 juta pengguna di Amerika.
Minggu ini, presiden menandatangani instruksi presiden untuk mendirikan dana kekayaan negara tahun ini. Ia menyatakan bahwa dana tersebut berpotensi digunakan untuk membeli TikTok.
Baru-baru ini, Trump mengatakan bahwa ia memiliki “titik hangat di hati saya untuk TikTok,” memuji aplikasi tersebut karena berhasil membantu menyasar pemilih muda dalam pemilu 2024.(VOA/03)