Jember-Jatim | Fixsnews.co.id-Melimpahnya hasil perkebunan di Jember seperti kopi menjadi peluang terbuka untuk dikembangkan.
Tak hanya untuk komersial, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya para petani.
Potensi itu rupanya juga dilirik oleh Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, saat mengunjungi Jember.
Sudaryono melihat langsung areal perkebunan Puslit dan sejumlah tempat produksi dan penelitian kopi di lokasi.
Dia juga melihat beberapa peralatan di gudang pengolahan kopi yang ternyata cukup sederhana.
“Ngakali mesin mahal ratusan juta jadi murah. Itu keahlian kita tanpa mengurangi kualitasnya. Ini kreativitas dan ini optimisme bahwa kita mampu dan bisa. Ini tugas kita, kami, ada Pak Bupati, ada PTPN, pemerintahan lainnya,” katanya.
Ia menilai, keberadaan kopi di lahan Perhutani atau PTPN tidak harus menjadi kendala.
Menurutnya, itu semua sama-sama institusi pemerintahan, hanya perlu dikoordinasikan saja.
“Terpenting itu bagaimana menaikkan demand-nya. Karena lebih enak kita menanam sesuatu standar, kualitas, selera pembeli, dan pasar. Jadi pendekatan seperti ini yang harus kita sampaikan ke petani. Kita edukasi petani,” jelasnya.
Sudaryono menambahkan, Presiden Prabowo telah memerintahkan Kementerian Pertanian untuk berkoordinasi dengan BUMN, khususnya PTPN, petani, dan investor berpengalaman.
Tujuannya untuk mengembalikan kejayaan 14 komoditas penting, salah satunya kopi.
“Kolaborasi itu memprioritaskan 14 komoditas penting dunia agar digenjot. Seperti kopi, kakao, tebu, lada, dan sebagainya. Karena produktivitas kita itu pernah di rangking satu dunia. Wabah, kita turun. Sekarang kita kembalikan ke rangking satu dunia lagi,” imbuh politisi Gerindra itu.
Sementara itu, Bupati Jember Muhammad Fawait menambahkan bahwa ia telah membahas rencana pengoptimalan potensi kopi tersebut.
“Tadi telah kita bicarakan bersama, termasuk dengan Puslit, kita ingin ada kerja sama. Bukan cuma penambahan luas lahan, tetapi juga produktivitas lewat pengetahuan dari para petani,” jelasnya(Dilli)