Trenggalek, Jawa Timur, Fixsnews.co.id – DPRD Kabupaten Madiun melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Trenggalek dalam rangka study banding tentang mekanisme penyusunan APBD Tahun Anggaran 2024. Demikian disampaikan oleh Hari Purwadi Ketua Komisi A Kabupaten Madiun, Senin (27/11/2023) siang.
“Mekanisme sama apa ndak dengan adanya Permendagri. Kalau di kami proses di RDF komisi kemudian dibahas di badan anggaran (Banggar), “ucapnya.
Hari sapaan dia menyebut, jika pada APBD TA 2024 tidak banyak pembahasan, karena sudah ada petunjuk dari pusat atau mandatory spending. Misalnya, Dinas Pendidikan harus belanja apa saja, kemudian terkait DD dan ADD. Sedangkan untuk kelurahan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) nya ikut kecamatan.
“Misalnya untuk honor RT dan RW antara kelurahan dan desa berbeda,“ imbuhnya.
Ditambahkannya, selain study banding terkait mekanisme pembentukan APBD, pihaknya juga sharing tentang beberapa regulasi. Tak terkecuali tukar pengalaman.
Dia menyampaikan, dipilihnya Trenggalek sebagai tempat kunjungan kerja, karena secara geografis ada kesamaan dengan Kabupaten Madiun. Selain itu juga ingin melihat waduk yang ada di Tugu. Karena, di sana itu banyak air mengalir dari Bengawan Solo.
“Aliran air dari Bengawan Solo bisa menjadi berkah dan musibah. Siapa tahu kita bisa belajar dari waduk yang ada di Trenggalek, meskipun anggaran pembuatan waduk berasal dari pusat, “ tukasnya.
Dijelaskannya, untuk Kabupaten Madiun, Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 berkisar Rp 377 milyar. Sedangkan APBD nya sebesar Rp 2 triliun sekian ditambah silpa. “Kalau APBD sebelumnya Rp1,9 milyar ditambah PAD dan mengandalkan dana transfer, “tandasnya.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum Sekretariat DPRD Kabupaten Trenggalek, Syadar Musafak membenarkan, jika kunjungan kerja DPRD Kabupaten Madiun dimaksudkan untuk mensinergikan mekanisme pembentukan APBD TA 2024. “Intinya itu. Tadi juga sharing terkait beberapa regulasi dan tukar pengalaman,” tutupnya. (bud)