Caption: Warga bergembira merayakan jatuhnya pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang mengakhiri lima dekade kekuasaan Partai Baath di Suriah, di ibu kota Damaskus hari Senin 9 Desember 2024 (foto: ilustrasi).
Fixsnews.co.id—
Situasi di Damaskus, ibu kota Suriah, relatif tenang sepanjang Senin (9/12) dibandingkan dengan situasi dalam dua hari terakhir. Namun, Duta Besar Republik Indonesia untuk Suriah Wajid Fauzi mengimbau warga Indonesia di negara itu agar tetap berlindung dan tidak keluar ruangan.
“Gaya mereka (pejuang Suriah) melakukan selebrasi adalah dengan melakukan tembakan ke atas. Dengan peluru. Ini yang mengkhawatirkan. Saya sebagai Duta Besar, meminta seluruh warga masyarakat Indonesia untuk tetap di rumah, tetap di ruangan, tidak keluar dari ruangan dulu. Saya khawatir ada peluru nyasar,” ujarnya.
Wajid menambahkan meskipun jam malam mulai pukul 4 sore hingga 5 pagi masih berlaku, denyut kehidupan warga mulai terasa sejak Senin sore. Mobil mulai memadati jalan-jalan, sebagian toko mulai dibuka dan kehidupan masyarakat berangsur pulih.
Wajid berbicara kepada VOA Senin malam dari Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus. Ia menginap di KBRI malam itu, setelah sebelumnya tetap di kediaman resmi duta besar, Wisma Indonesia.
Kantor KBRI merupakan satu dari tiga tempat berlindung bagi WNI di Suriah yang disiapkan Kemlu Indonesia. Dua shelter lainnya terdapat di Aleppo dan Latakia.
Sejauh ini, kata Wajid, ada 28 WNI yang berlindung di Aleppo, dan tiga di Latakia. Mereka hanya sebagian kecil dari lebih 1.100 WNI di Suriah, yang umumnya adalah pekerja migran di rumah tangga-rumah tangga di sana. “Lainnya, tetap di rumah majikan,” cetus Wajid.
Sejauh ini, imbuh Wajid, sudah lebih 100 orang mendaftar untuk dievakuasi.
KBRI Suriah bekerja sama dengan KBRI Lebanon untuk mendapatkan visa bagi WNI yang akan dievakuasi. Begitu visa didapat, besok atau lusa, sekitar 30 WNI dan bertahap sejumlah itu, akan dievakuasi ke Beirut dengan jalan darat, selanjutnya diterbangkan ke tanah air.
Ketidakpastian menyelimuti Suriah setelah pasukan oposisi menguasai Damaskus Minggu dini hari, dan jatuhnya rezim Bashar Al-Assad.
Semua kegiatan di KBRI ditangguhkan sampai waktu yang belum ditetapkan karena perhatian difokuskan pada perlindungan WNI. Wajid meminta warga Indonesia mendoakan keselamatan WNI di Suriah, dan mengumumkan hotline KBRI yang bisa dihubungi WNI di Suriah: +963 954 444 810; +963 983 493 426, dan +963 983 480 264.(VOA/03)