Serang, Fixsnews.co.id– Gubernur Banten, Andra Soni, memberikan dukungan penuh terhadap Program Polisi Peduli Pengangguran (Poliran) yang digagas oleh Kepolisian Daerah (Polda) Banten. Program ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dan memperkuat ketahanan pangan di wilayah Banten.
Dalam acara peresmian Balai Latihan Kerja Polisi Peduli Pengangguran yang berlangsung di Kasemen, Kota Serang, Andra Soni mengapresiasi inisiatif Polda Banten. “Kami sangat menghargai apa yang telah dilakukan oleh jajaran Polda Banten dalam membentuk Balai Poliran,” ungkapnya.
Balai Poliran diresmikan oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, yang didampingi oleh Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto, serta perwakilan dunia usaha dan seluruh jajaran Forkopimda. Andra Soni menjelaskan bahwa peran Poliran sangat sentral, karena di dalamnya terdapat balai latihan kerja, pertanian, peternakan, serta pengolahan sampah dan limbah. “Sumber Daya Manusia (SDM) masyarakat sekitar akan direkrut, dibina, dan disalurkan soft skill-nya,” tambahnya.
Pada angkatan pertama, sebanyak 96 warga telah dilatih dan mendapatkan sertifikat keahlian, dengan target total 3.000 orang selama tahun 2025. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah selama 40 jam secara vokasi. Selain itu, program ini juga mencakup pertanian dan peternakan, dengan komoditas seperti sayuran, cabai merah, budidaya ikan air tawar, dan ternak ayam.
“Poliran telah menjalin kerjasama dengan sekitar 24 perusahaan, sehingga soft skill yang dimiliki masyarakat dapat dimanfaatkan untuk direkrut ke dunia industri atau membuka usaha secara mandiri,” jelas Andra Soni.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambut baik program Poliran, yang dianggap sebagai wadah produktif untuk meningkatkan soft skill masyarakat. “Balai Poliran ini sangat bermanfaat dalam mempersiapkan tenaga kerja produktif yang dapat disalurkan ke industri atau membuka usaha secara mandiri,” katanya.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto menambahkan bahwa program Poliran merupakan bukti nyata dukungan Polri dalam mengatasi permasalahan sosial, khususnya pengangguran. “Tingginya angka pengangguran dapat berdampak pada potensi Kamtibmas, sehingga program ini adalah tanggung jawab Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.(Ded)