Trenggalek, Jawa Timur, Fixsnews.co.id – Hadir dalam kegiatan Makaryo Ning Desa Hebat (Mening Deh) Desa Suren Lor, Kecamatan Bendungan, Bupati Trenggalek MNA, melihat langsung bagaimana Dapur Cinta (Dapur Cegah dan Atasi Stunting) benar-benar berdampak pada upaya menekan angka Stunting.
Pemberian makanan tambahan (PMT) melalui Dapur Cinta ini di rasa sangat efektif menekan angka stunting di Kabupaten Trenggalek. Bahkan Dapur Cinta tidak hanya menyasar upaya menekan angka stunting saja, Bupati Trenggalek mencoba memperluas cakupannya dengan menyasar ibu hamil beresiko tinggi dan juga lansia. “Program sudah kita launching, kita pingin program ini betul betul jalan”, kata Bupati Trenggalek dalam tinjauannya, Rabu (15/11/1023).
Baca Juga:Bupati Trenggalek Resmikan Jembatan Penghubung Tiga Desa
Raih Penghargaan Dari LKPP, Pemkot Tangerang Diminta Terapkan Katalog Elektronik Untuk Belanja Media
Jadi saya langsung ngecek tadi, sambungnya, “dapur cinta sudah belum di setiap desa. Kalau sudah ada, siapa yang melaksanakan. Terus sasarannya setiap hari siapa yang mengantar, berapa kali. Karena kita punya komitmen kepada ibu hamil, khususnya ibu hamil kurang energi kronis. Kemudian bayi dibawah 2 tahun yang masih masuk kategori stunting, intervensi gizinya kita laksanakan”, imbuh mas bupati.
Termasuk ini dari Dinas perikanan juga memberi paket makanan, mendukung gerakan gemar ikan. Mungkin nanti bisa menjadi tambahan gizi, termasuk tadi saya tanya, ayo yang lansia sudah apa belum. Jawabnya, belum pak, di sini masih menunggu anggaran. Saya jawab, jangan menunggu anggaran, karena ini kegiatan sosial. Jadi semuanya harus bergotong royong di berbagai tempat. Lansianya juga sudah tersuplai makanan dengan baik.
Makanya tadi kumpul, ada posyandu lansia, nanti kita sosialisasikan lagi biar masyarakat betul-betul greget nanti. “Goalnya kita pinginnya mengatasi kemiskinan ekstrem bisa 0 (nol) persen. Terus juga prevelensi (jumlah orang dalam sampel karakteristik tertentu dibagi jumlah total orang dalam sampel) stunting turun di bawah 14% sesuai target nasional. Tapi kalau di sini tadi jumlahnya sudah 11 %. Bahkan beberapa desa kemarin ada yang sudah 6%. Saya keliling rata-rata semua sudah di bawah 14%. Semoga nanti angka kumulatif ketemunya di bawah 14%”, pungkas kepala daerah muda itu.
Cusi Kurniawati, Kepala Dinas Perikanan saat mendampingi Bupati Trenggalek menambahkan, “hari ini Kegiatannya adalah Gemar Ikan (Gerakan Memasyarakatkan Gemar Memakan Ikan). Kita membagikan 40 paket Gemar Ikan untuk 40 Balita Stunting di Kecamatan Bendungan, yang meliputi 3 desa (Desa Suren Lor, Sumurup dan Masaran)”, terang Cusi.
Masing-masing paket berisi Ikan lele segar 2 kg, ikan asap 3 sapit, abon ikan 3 botol, bakso ikan 3 pack, nugget ikan 3 pack, dan kerupuk kalsium 4 pouch (kantong). Ini upaya kita bersama untuk menurunkan angka stunting (gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang di tandai panjang atau tingginya di bawah standar) dengan menurunkan di kantong-kantong stunting melalui data puskesmas setempat.
Kemudian, Sudeni penyuluh KB Kecamatan Bendungan dalam kegiatan ini juga menyampaikan, “alhamdulillah dari penyuluh KB bekerjasama dengan lintas sektor, termasuk dari Puskesmas, kemudian dari desa bantuan PMT ke sasaran stunting sangat-sangat luar biasa”.
Menanggapi program Dapur Cinta, Penyuluh KB ini menegaskan bahwasannya penyuluh sangat merasa kegiatan ini yang ada di setiap desa, sangat membantu anak-anak atau sasaran stunting. Kami sangat merasakan dampak positifnya, pungkasnya.(bud)