Harga Emas Melonjak Dekati Rekor Baru, Investor Tunggu Data NFP AS

oleh

Jakarta, Fixsnews.co.id– Harga emas (XAU/USD) kembali menunjukkan performa impresif dengan melanjutkan reli ke level tertinggi dalam empat bulan terakhir. Pada perdagangan Senin (1/9), harga emas bergerak di atas level psikologis $3.450 per troy ons, meskipun pasar Amerika Serikat relatif sepi akibat libur Hari Buruh.

Ketidakpastian politik dan ekonomi di Washington menjadi faktor utama yang menjaga minat investor terhadap logam mulia sebagai aset safe haven. Ketegangan terkait independensi Federal Reserve (The Fed) dan isu perang dagang yang kembali mencuat menekan nilai Dolar AS, sehingga membuka ruang bagi penguatan harga emas.

Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia, menjelaskan bahwa indikator teknikal masih berpihak pada pembeli. “Kombinasi pola candlestick dan pergerakan Moving Average menunjukkan tren bullish semakin solid. Jika momentum ini bertahan, XAU/USD berpotensi menguji level $3.525. Namun, jika terjadi koreksi, area $3.440 menjadi support terdekat yang perlu diperhatikan,” ujarnya.

Resistance di level $3.500 kini menjadi titik psikologis penting bagi pergerakan harga emas. Penembusan di atas level ini dengan volume perdagangan yang kuat dapat membuka jalan menuju rekor harga baru. Sebaliknya, kegagalan menembus resistance ini berpotensi memicu aksi ambil untung dalam jangka pendek.

Fokus utama pasar pekan ini adalah data Nonfarm Payrolls (NFP) yang akan dirilis pada Jumat (5/9). Data ketenagakerjaan ini dipandang sebagai katalis besar yang akan menentukan arah kebijakan moneter The Fed ke depan. Sebelumnya, data inflasi menunjukkan kenaikan harga konsumen hampir 3% secara tahunan, melampaui target 2% bank sentral AS.

Meskipun inflasi masih tinggi, pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda pelemahan. Dalam pidatonya di Jackson Hole, Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan pentingnya data ketenagakerjaan dalam pengambilan keputusan kebijakan moneter. Indeks Harga PCE Inti untuk Juli tercatat naik 2,9% YoY, sesuai ekspektasi, namun pasar menilai tren disinflasi masih rapuh.

Saat ini, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan September diperkirakan mencapai 85%, menurut Prime Market Terminal. Harapan terhadap langkah dovish ini menjadi pendorong utama penguatan harga emas.

Ketidakpastian politik di AS juga memperkuat daya tarik emas. Upaya Presiden Donald Trump untuk memecat Gubernur The Fed, Lisa Cook, menimbulkan kekhawatiran serius terkait independensi kebijakan moneter. Sidang pengadilan terbaru berakhir tanpa keputusan, sehingga kepastian terkait isu ini masih tertunda.

Selain itu, keputusan Pengadilan Banding AS yang menyatakan sebagian besar tarif perdagangan ilegal menambah lapisan ketidakpastian di pasar global. Situasi ini membuat investor semakin mencari perlindungan melalui aset safe haven seperti emas.

Sejumlah pejabat The Fed turut menambah sentimen positif bagi emas. Presiden The Fed San Francisco, Mary Daly, menyatakan bahwa sudah saatnya “mengkalibrasi ulang kebijakan agar lebih sesuai dengan kondisi ekonomi.” Nada serupa disampaikan oleh Gubernur Waller dan Bowman yang mengakui perlunya sikap lebih longgar, terutama karena tanda-tanda pelemahan tenaga kerja semakin jelas.

Dengan tren teknikal yang bullish, dukungan fundamental yang kuat, serta ketidakpastian politik yang berlanjut, prospek harga emas tetap positif dalam jangka pendek. Selama harga bertahan di atas level support $3.440, peluang untuk mencapai target $3.525 masih terbuka lebar.

Namun, resistance di $3.500 akan menjadi ujian penting bagi kelanjutan reli emas. Penembusan level ini dapat membuka ruang bagi kenaikan lebih lanjut, sementara kegagalan menembusnya berpotensi memicu konsolidasi harga. Semua perhatian kini tertuju pada data NFP yang akan menjadi penentu arah pergerakan emas selanjutnya.(Ben)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *