Harga Solar Melonjak di Kolombia, Warga Terpaksa Jalan Kaki

Caption: Sejumlah pejalan kaki berjalan melewati rangkaian truk yang memblokade jalan raya di Bogota, Kolombia, sebagai bagian dari aksi protes menentang kenaikan harga solar, pada 3 September 2024. (Foto: AP/Fernando Vergara)

Fixsnews.co.id-Ribuan warga Kolombia terpaksa berjalan kaki ke tempat kerja mereka pada Selasa (3/9), ketika pengemudi truk di kota-kota besar memblokade jalan raya untuk memprotes kenaikan harga solar baru-baru ini.

Serikat pekerja truk mengatakan rencana pemerintah untuk menghilangkan subsidi bahan bakar diesel akan mendorong bisnis mereka ke ambang kebangkrutan.

Sementara itu, pemerintahan Presiden sayap kiri Gustavo Petro menilai subsidi harus dihapus secara bertahap untuk mengurangi defisit anggaran yang semakin besar, dan mengalihkan lebih banyak anggaran untuk pendidikan dan kesehatan.

Pemerintah Kolombia pada Sabtu (31/8) lalu menaikkan harga solar menjadi sekitar US$2,90 per galon atau naik sebesar 50 sen, menyusul berbagai pertemuan dengan serikat pengemudi truk.

Menanggapi hal itu, serikat pekerja melangsungkan protes di seluruh negeri, yang semakin intensif pada hari Selasa. Demonstran memasang penghalang jalan di Kota Bogotá, Medellin dan Cali, yang membuat jumlah makanan yang masuk ke pasar grosir berkurang drastis.

Petro menulis di platform media sosial X bahwa dia tidak akan membiarkan serikat pengemudi truk “memblokade” negara itu.

Selama dua tahun pertama pemerintahan Petro, anggaran tahunan pemerintah meningkat sekitar 30 persen, seiring upayanya untuk meningkatkan belanja program kesejahteraan sosial, dan meningkatkan jumlah pegawai negeri. (VOA/03)