Hari Kedua AOFOG Campus 3: Tantangan Kualitas Sel Telur pada Perempuan dengan PCOS

oleh -41 Dilihat

Jakarta,Fixsnews.co.id- Pada hari kedua AOFOG Campus 3 yang berlangsung di Jakarta pada 25 Januari 2025, diskusi berfokus pada tantangan kualitas sel telur pada perempuan dengan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) dan langkah awal penyusunan rekomendasi klinis oleh Komite Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) AOFOG. PCOS adalah gangguan hormonal umum yang sering menyebabkan menstruasi tidak teratur, infertilitas, dan peningkatan risiko penyakit metabolik seperti diabetes dan hipertensi.

Sesi ini dipimpin oleh Dr. dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp. FER, seorang pakar fertilitas dan Ketua Program Spesialis Obstetri dan Ginekologi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Beliau aktif dalam pengembangan ilmu di bidang fertilitas dan reproduksi berbantu.

Kualitas Sel Telur pada Pasien PCOS

Dr. Aerul Chakra Alibasya, MD, OG, REI, MIGS dari Indonesia, membuka sesi dengan presentasi berjudul “The Quality of Oocytes in PCOS Patients”. Dalam paparannya, Dr. Aerul menjelaskan bahwa meskipun perempuan dengan PCOS memiliki lebih banyak sel telur, kualitasnya sering kali kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, resistensi insulin, dan peradangan kronis, yang semuanya dapat mengganggu proses pematangan sel telur dan meningkatkan risiko kegagalan pembuahan dalam prosedur fertilisasi in vitro (IVF).

Rekomendasi Klinis untuk Populasi Asia
Sesi berikutnya menghadirkan Prof. Nusrat Mahmud, seorang profesor di bidang Reproductive Medicine and Infertility di BIRDEM General Hospital, Dhaka, Bangladesh. Dalam presentasinya yang berjudul “A Preliminary for PCOS Statement from REI Committee AOFOG”, Prof. Nusrat menekankan perlunya pedoman klinis yang lebih sesuai dengan populasi Asia-Oseania. Banyak panduan medis saat ini berfokus pada populasi Kaukasia, sementara karakteristik PCOS di Asia menunjukkan perbedaan signifikan, terutama dalam resistensi insulin, pola obesitas, dan respons terhadap terapi hormon.

Pendekatan yang Lebih Personal dalam Terapi Reproduksi

Diskusi yang dimoderatori oleh Dr. dr. Achmad Kemal Harzif menyoroti pentingnya pemahaman yang lebih dalam mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kualitas sel telur. Dengan pendekatan yang lebih personal dalam terapi reproduksi berbantu, tenaga medis dapat menerapkan strategi yang lebih terkostumisasi, sehingga meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan bagi perempuan dengan PCOS.

Inisiatif Komite REI AOFOG

Inisiatif Komite REI AOFOG dalam menyusun panduan klinis untuk PCOS di Asia merupakan langkah penting untuk memastikan pasien mendapatkan perawatan yang lebih sesuai dengan kondisi mereka. Dengan kolaborasi antara pakar dari berbagai negara, diharapkan pendekatan berbasis bukti ini dapat meningkatkan kualitas hidup perempuan dengan PCOS di seluruh Asia-Oseania.(Ben)