Caption: Penggemar sepak bola mengibarkan bendera negara peserta saat parade jelang kick-off Piala Dunia FIFA Qatar, di Desa Pambusuang, Sulawesi Barat, Minggu, 20 November 2022. (Foto: AP)
Fixsnews.co.id- Indonesia sedang berdiskusi dengan Australia tentang kemungkinan mengajukan pencalonan sebagai tuan rumah bersama Piala Dunia 2034 bersama Australia, Malaysia dan Singapura, kata ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Rabu (11/10).
Badan sepak bola dunia FIFA, pekan lalu, mengundang asosiasi-asosiasi dari Asia dan Oseania yang menjadi anggotanya untuk mengajukan penawaran diri sebagai tuan rumah kompetisi sepak bola bergengsi itu.
Baca juga:Pedagang Pasar Kutabumi Minta Polisi Usut Tuntas Keabsahan Surat Tanda Bukti Pemakaian Kios
Jelang Pemilu 2024, Al Muktabar Imbau Partisipasi Masyarakat Ciptakan Situasi Kondusif
“Kami sedang mendiskusikan (penawaran) dengan Australia,” kata Ketua PSSI Erick Thohir seperti dikutip suratkabar Sydney Morning Herald. “Saat saya mengunjungi Malaysia dan Singapura, kedua negara menyatakan minatnya untuk bergabung dengan Indonesia dan Australia.”
Ketika dimintai komentar mengenai kemungkinan penawaran bersama, Football Australia merujuk pada pernyataan pekan lalu yang mengatakan pihaknya sedang “menjajaki kemungkinan penawaran untuk Piala Dunia Antarklub FIFA 2029 dan/atau Piala Dunia FIFA 2034”.
Konfederasi Sepak Bola Asia menyatakan tidak akan mengomentari laporan tersebut. PSSI, Asosiasi Sepak Bola Malaysia dan Asosiasi Sepak Bola Singapura belum menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Setelah mengumumkan Spanyol, Maroko dan Portugal akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2030, dengan Uruguay, Paraguay dan Argentina menjadi tuan rumah pertandingan pembuka, FIFA mengundang Asia dan Oseania untuk mengajukan penawaran untuk tahun 2034.
Arab Saudi dengan cepat mengumumkan niatnya untuk mengajukan tawaran hak menjadi tuan rumah dan FIFA telah menetapkan batas waktu hingga 31 Oktober bagi pihak lain yang berkepentingan untuk menyampaikan niat mereka.
Piala Dunia 2026 yang diikuti 48 tim akan diselenggarakan di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.
Mengingat Qatar menjadi tuan rumah edisi 2022, Akmal Marhali dari organisasi pengawas sepak bola Indonesia Save Our Soccer mengatakan kepada Herald bahwa mungkin terlalu dini bagi Piala Dunia untuk kembali digelar di Timur Tengah.
“Kami cukup kuat,” katanya. “Saya rasa FIFA akan melihat kawasan Timur Tengah telah menjadi tuan rumah bersama Qatar tahun lalu. Jepang dan Korea juga pernah menjadi tuan rumah. Saya yakin FIFA akan menjajal negara lain.” “Potensi menang kalau kita gabung dengan Australia, Malaysia, dan Singapura juga lebih besar,” lanjutnya.
Sepak bola Indonesia telah bergulat dengan berbagai masalah selama setahun terakhir.
Pada bulan Maret, Indonesia dicabut haknya menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 setelah Gubernur Bali menolak menjadi tuan rumah bagi tim Israel.
FIFA membekukan dana pembangunan yang dialokasikan untuk asosiasi sepak bola Indonesia sebagai sanksi, namun kemudian menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 setelah Peru tidak mampu memenuhi komitmen infrastruktur.
Indonesia juga mengalami salah satu bencana stadion terburuk di dunia tahun lalu ketika 135 orang meninggal akibat insiden berdesak-desakan setelah sebuah pertandingan di Kota Malang. (VOA/03)