PALEMBANG – FIXSNEWS Pria kelahiran Bandung, 21 Oktober 1959, ini mengawali karir sebagai honorer pada tahun 1984 di Departemen Transmigrasi dan Perambahan Hutan RI. Ia diangkat menjadi PNS pada tahun 1986/1987.
Berbagai jabatan strategis pernah ia sandang pada empat gubernur Sumatera Selatan yang berbeda dan 5 periodisasi pemerintahan Provinsi Sumsel. Yakni era Gubernur Syahrial Oesman, Mahyudin, Alex Noerdin, dan Herman Deru.
Berdedikasi tinggi dan Smart berkomunikasi. Ia adalah Ir H Permana, MMA, sosok birokrat sukses yang memulai karirnya dari bawah. Terakhir, sebelum pensiun, ia menjabat sebagai staf Ahli Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemprov Sumatera Selatan.
Semasa awal-awal sebagai PNS, alumni Universitas Muliawarman dan IPB Bogor ini pernah bertugas di wilayah ujung barat Sumatera hingga Papua. Seperti Aceh, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumsel, Kalimantan Timur, Kalimangan Tengah, Timor-Timur hingga Irian Jaya dalam kurun waktu 1987-1989.
“Terjauh dan terlama saya ditugaskan di Pulau Natuna selama 4 tahun sebagai Kepala Unit Transmigrasi 1990 – 1993,” terang lelaki yang fasih berbahasa Sunda ini.
Atas dedikasinya itu karir Permana kian moncer dan diangkat sebagai Kepala Unit di Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Kepulauan Riau.
Kemudian ia ditarik Menteri Transmigrasi Siswono kala itu ke Jakarta sebagai Kepala Seksi Pemetaan dan Sasaran Transmigrasi 1993 – 1995.
Selanjutnya pernah ditugaskan menangani proyek lahan gambut 1 juta hektare untuk 10 ribu KK transmigrasi selama tiga tahun di Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah.
Atas prestasinya dalam sejarah Departemen Transmigrasi, dia dipromosikan sebagai Kapala Kantor Departemen (Kakandep) Kabupaten OKU di Baturaja, Sumatera Selatan, hingga tahun 2000. Dan di sinilah pria asal Bandung ini mengawali karirnya sebagai birokrat daerah di Sumatera Selatan.
“Adanya otonomi daerah, saya mencoba berkarir sebagai pegawai daerah dan diangkat oleh Bupati OKU Syarial Oesman kala itu sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata selama dua tahun,” ujar pria yang hobi olahraga Tenis ini, Senin (24/8/2020).
Selanjutnya ayah tiga anak ini kembali ditarik ke pusat sebagai staf khusus pembuatan UU kepariwisataan di Departemen Kebudayaan dan Pariwisata RI hingga 2005. Kemudian ketika mantan atasannya di Kabupaten OKU Syahrial Oesman menjadi Gubernur Sumsel kala itu, Ir Permana kembali ditarik ke Sumsel dan mengisi pos jabatan Kepala Badan Kominfo Pemprov Sumsel.
Pada masa Gubernur Sumsel Mahyudin (gubernur transisi) masa pilkada DPRD ke pilkada langsung pertama kali 2007/2008 ia diangkat menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sumsel.
Jabatan ini pun bertahan hingga 6 tahun hingga pada masa Gubernur Sumsel Alex Noerdin dari tahun 2008. “Melalui Program Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), kita berbasil membawa BKPMD Sumsel menjadi terbaik ke-2 nasional dua tahun berturut-turut, investment Award dan 7 daerah tujuan investasi terbaik di Indonesia,” kata mantan Birokrat Departemen Transmigrasi ini.
Di periode ke-2 kepemimpinan Alex antara 2014 – 2017, Permana kemudian dipercaya sebagai Kadis Perindustrian dan Perdaganan Sumsel sekaligus Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang akhirnya berprestasi menjadi TPID terbaik Se Sumatera.
Selang dua tahun, pengagum Presiden Joko Widodo ini bergeser menjadi Kepala Dinas Perdagangan Sumsel karena pemisahan SKPD antara Perindustrian dan Perdagangan selama 1 tahun dan terakhir menjadi Staf Ahli bid Pemerintahan, Hukum dan Politik Pemprov Sumsel di bawah Kepemimpinan Gubernur Sumsel Herman Deru.
Sebagai staf ahli, Permana juga berprestasi dan pendapatkan penghargaan staf ahli terbaik dari Kementerian Dalam Negeri yang diserahkan oleh Sekjen Kemendagri Hadi Prabowo pada tahun 2019 lalu.
“Menguasai tupoksi, profesional dan mendukung kebijakan atasan selalu saya pegang teguh. Dan alhamdulillah terus dipercaya oleh 4 Gubernur Sumsel berbeda,”ungkapnya.
Kedepan, pihaknya hanya ingin terus bekerja dan berkarya walapun saat ini sudah memasuki masa pensiun.
Namun karena pengalamannya Permana dipercaya sebagai stafsus Bidang Komunikasi dan Hubungan antar Lembaga di Pemkab Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dan sudah berjalan 5 bulan.
Mengenai wacana berbagai pihak agar maju di Pilkada Kota Palembang 2023 Permana menjawab diplomatis. “Yang terpenting saat ini terus berkarya, jika ada peluang nantinya kenapa tidak,” ujar Permana.
Ir H Permana juga mempunyai impian terhadap Kota Palembang ke depannya. Yakni ingin melihat kotanya MEREBAK yakni Metropolis, Religius dan Berbudaya Kotanya. “Apakah impian ini bisa jadi kenyataan, kita lihat nanti seperti apa,” terang birokrat sukses yang kini jadi Staf Khusus Bupati OKI bid Komunikasi dan Hubungan Antar Lembaga ini. (*)