IWAPI Rayakan HUT ke-50 dengan Tema Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Menuju Indonesia Emas

oleh -88 Dilihat

Jakarta, Fixsnews.co.id– Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) merayakan ulang tahun ke-50 dengan tema “Konsisten dalam Pemberdayaan Ekonomi Perempuan, Inovatif, Inklusif, Kolaboratif Menuju Indonesia Emas.” Perayaan ini menjadi momen penting bagi IWAPI, yang telah berkiprah sejak 10 Februari 1975 dalam memperjuangkan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia.

Sejak didirikan, IWAPI telah berkembang pesat dengan kehadiran di 35 provinsi, 259 kabupaten/kota, dan hingga tingkat kecamatan. Organisasi ini juga memiliki satu perwakilan di Malaysia dan saat ini menaungi lebih dari 40.000 anggota, di mana 98% di antaranya adalah pelaku UMKM perempuan.

Ketua Umum DPP IWAPI, Ir. Nita Yudi, MBA, menyatakan, “Peran UMKM perempuan dalam perekonomian nasional sangat signifikan. Data menunjukkan bahwa 64% UMKM di Indonesia dikelola oleh perempuan, yang berkontribusi sebesar 61,07% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau setara dengan Rp8,574 triliun pada tahun 2021. Ini menunjukkan betapa pentingnya perempuan dalam mendukung perekonomian Indonesia.”

Selama lima dekade, IWAPI telah menghadapi berbagai tantangan, namun tetap bertahan dan berkembang menjadi organisasi perempuan pengusaha terbesar di Indonesia dan ASEAN. Keberlanjutan organisasi ini tidak lepas dari kolaborasi erat dengan pemerintah dan sektor swasta dalam mendorong pemberdayaan ekonomi perempuan.

Nita Yudi menambahkan bahwa IWAPI kini mendapat kepercayaan dari pemerintah sebagai focal point ASEAN Women Entrepreneurs Network (AWEN) Indonesia, yang mewadahi perempuan pengusaha di 10 negara ASEAN. IWAPI juga ditunjuk sebagai Advocate dan Co-Chair dalam G20 Empowered.

“Dengan bergabungnya Indonesia ke dalam BRICS pada 25 Januari 2025, IWAPI kembali dipercaya sebagai Leader of Women Empowerment dalam forum tersebut,” ujarnya.

Di tingkat daerah, IWAPI berperan sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung kebijakan pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Keberadaan IWAPI sangat penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 melalui kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun global.

Kontribusi IWAPI sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam Asta Cita, yang mencakup 17 program prioritas dan 8 Quick Win Program. Program-program ini fokus pada penciptaan lapangan kerja, penguatan kewirausahaan, peningkatan pembangunan sumber daya manusia, kesetaraan gender, serta pemberdayaan perempuan dalam ekonomi.

Sebagai bagian dari perayaan 50 tahun IWAPI, organisasi ini mengadakan kegiatan sosial dengan memberikan makanan bergizi kepada siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, lansia, dan perempuan difabel. Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di lebih dari 50 titik di Indonesia dan Malaysia, dengan total lebih dari 50.000 paket makanan bergizi.

Di era digital, IWAPI terus berinovasi dengan meluncurkan IWAPI DIGITAL, sebuah platform untuk meningkatkan literasi digital bagi perempuan pengusaha. Platform ini mencakup iMarketku (marketplace IWAPI), iAcademiku (pusat pembelajaran online gratis untuk anggota IWAPI), serta informasi lengkap mengenai organisasi IWAPI.

“Dengan adanya IWAPI DIGITAL, diharapkan para pengusaha perempuan dapat naik kelas dan memperluas jangkauan bisnis mereka. IWAPI berkomitmen untuk terus memperjuangkan peningkatan ekonomi perempuan dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan semangat inovatif, inklusif, dan kolaboratif, IWAPI siap menyongsong Indonesia Emas 2045,” imbuh Nita.

Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Republik Indonesia, Veronica Tan, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung penguatan ekonomi perempuan. Dia menyoroti tantangan yang masih dihadapi perempuan, seperti kebutuhan ekonomi yang mendesak, kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), perdagangan manusia, dan eksploitasi tenaga kerja.

Veronica menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja, agar lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tingkat penyerapan kerja yang tinggi. “Menjadi pengusaha bukanlah hal yang mudah. Diperlukan disiplin, ketekunan, dan kemauan untuk terus belajar,” pungkasnya.(Ben)