Jurnalis Panutan Telah Berpulang, Bupati Tangerang: Kontribusi Beliau Banyak

TIGARAKSA, Fixsnews co.id – Dunia jurnalis di Kabupaten Tangerang berduka. Putera terbaik dan panutan H. Harsono Rahardjo telah berpulang. Almarhum dirawat karena penyakit jantung di ruang ICU RS Primaya Kebon Nanas, Kota Tangerang pada Sabtu (28/11) dan dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (29/11) pukul 05.59 WIB.

Almarhum di bawa ke rumah duka di Jalan Prapat Nomor 09, Perumnas, Kota Tangerang. Usai pemulasaran dan dishalatkan, almarhum dimakamkan di TPU Selapajang Jaya, Kota Tangerang pada pukul 15.20 WIB.

Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar mengungkapkan, almarhum sebagai sosok humanis dan kaya akan pengetahuan. Ia menuturkan, almarhum memiliki banyak kontribusi pemikiran terhadap pembangunan di Kabupaten Tangerang.

“Ide-ide segar dari beliau (H. Harsono) berarti bagi pembangunan dan kemajuan daerah. Beliau orang baik dan tentu kepergiannya merupakan duka bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Tangerang,” jelasnya kepada awak media usai menghadiri pemakaman, Minggu (29/11).

Zaki mendoakan, agar keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan dan kekuatan. “Saya mendoakan almarhum ditempatkan disisi Allah dan semua amal baik di terima-Nya. Insya Allah kebaikan menjadi amal shaleh dan keberkahan bagi Kabupaten Tangerang. Semoga Allah merahmaati, mengampuni dosanya, menerima amal ibadahnya,” jelasnya.

Diketahui, Harsono Raharjo kelahiran 11 Maret 1960 yang pernah menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tangerang periode 1999 hingga 2004. Selain di organisasi, almarhum merupakan pimpinan umum di Koran Warta Banten.

Ketua PWI Kabupaten Tangerang periode 2016 hingga 2023 Sangki Wahyudin mengatakan, almarhum meninggalkan banyak kontribusi positif pada organisasi. Secara pribadi, Ia menuturkan, banyak ilmu yang didapat dari sosok almarhum terutama tentang peran jurnalis pada pembangunan daerah.

“Beliau merupakan guru, senior dan sahabat yang menjadi panutan bagi organisasi maupun kawan-kawan pengurus. Banyak ide dan gagasan yang beliau salurkan dan turunkan kepada kami. Ini menjadi duka yang mendalam bagi organisasi kewartawanan,” jelasnya.

Sangki mengaku, pada Jumat (27/11) dihubungi almarhum sampai tiga kali. Ia merasa heran dan menanyakan kesehatan namun almarhum mengaku hanya ingin berkomunikasi. “Masih sehat kondisinya hanya kangen ingin mengobrol bilang ke sayanya. Sempat tidak keangkat dan saya telepon balik,” pungkasnya.(*)