KARO HUMPRO BNN RI BERSAMA ANGGOTA DPR RI HADIRI RAPAT _AIPACODD_ TAHUN 2020

Vietnam, FIXsnews- ASEAN Inter-Parliamentary Assembly Advisory Council on Dangerous Drugs (AIPACODD) kembali menggelar rapat bersama di Parliament House, Hanoi, Vietnam. Rapat AIPACODD ketiga ini dihadiri secara virtual oleh para anggota AIPA yang merupakan negara anggota ASEAN yakni Indonesia, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Selain para anggota AIPA, pertemuan tersebut juga diikuti oleh perwakilan dari UNODC dan ASOD.

Perlu diketahui bahwa United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) adalah sebuah organisasi pada Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang dibentuk pada tahun 1997 sebagai organisasi yang mengurusi kontrol narkoba dan pencegahan kejahatan.

Sedangkan ASEAN Senior Officials on Drug Matters (ASOD) merupakan sebuah badan komite yang dibentuk ASEAN untuk menangani masalah drugs trafficking,

Pada acara rapat bersama yang digelar pertengahan tahun ini, hadir secara virtual perwakilan dari Negara Indonesia yaitu Dr. Mardani Ali Sera dari Komisi II DPR dan Dyah Roro Esti dari Komisi VII DPR serta Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, M.Si yang merupakan perwakilan dari BNN RI.

Saat memberikan sambutannya, kedua delegasi dari DPR RI yang merupakan legislator senior memberikan laporan terkait masalah narkotika di Indonesia pada rapat ketiga AIPACODD yang mengangkat tema _”Turning Words into Action towards A Drugs-Free ASEAN Community”._

Selain menyampaikan data terkait penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di Indonesia, perwakilan anggota dewan Komisi VII Dyah Roro Esti juga menjelaskan berbagai langkah yang telah dilakukan BNN sebagai lembaga yang memiliki kewenangan terkait masalah narkotika.

Sementara itu dalam kesempatan memberikan tanggapannya, perwakilan delegasi Indonesia Dr. Mardani Ali Sera yang didampingi Karo Humas dan Protokol BNN RI Brigjen Pol Sulistyo Pudjo Hartono, M.Si menyampaikan bahwa para anggota parlemen di ASEAN perlu untuk mendorong kerja sama antar pemerintah dalam memerangi narkoba.

Narkoba saat ini sudah menjadi permasalahan Internasional sehingga Kerja sama yang dilakukan tidak hanya sekedar dalam pertukaran pengalaman, tetapi yang terpenting justru dalam operasi gabungan dan sharing intelijen.

“Saya berharap pertemuan ini dapat memberikan hasil yang lebih baik untuk masa depan ASEAN dan semakin meningkatkan upaya yang dilakukan oleh negara-negara ASEAN,” tutup Mardani Ali Sera.(HMS)