Kebutuhan Talenta Digital Meningkat, Tiga Profesi Teknologi Paling Dicari di Era AI dan Keamanan Siber

oleh

Jakarta, Fixsnews.co.id– Dengan pesatnya perkembangan teknologi dan adopsi kecerdasan buatan (AI) di seluruh dunia, permintaan akan talenta digital mengalami lonjakan signifikan. Tiga profesi yang kini paling banyak dicari dalam ekosistem teknologi adalah AI Engineer, Applied AI Specialist, dan Cybersecurity Analyst.

Menurut laporan Future of Jobs Report 2023 dari World Economic Forum, profesi yang berkaitan dengan AI dan keamanan siber diproyeksikan menjadi 10 besar pekerjaan dengan pertumbuhan tercepat hingga tahun 2027. Permintaan untuk tenaga kerja dengan keterampilan AI bahkan meningkat hingga 40% dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Tiga Profesi Teknologi yang Sedang Naik Daun
Di balik kemajuan teknologi yang kita nikmati—mulai dari chatbot cerdas hingga sistem rekomendasi video—ada peran penting para profesional di bidang teknologi. Tiga profesi yang kini menjadi sorotan global adalah:

AI Engineer: Mereka adalah otak di balik sistem cerdas, membangun teknologi seperti machine learning dan deep learning yang dapat “berpikir” dari data. Permintaan global untuk profesi ini telah meningkat lebih dari 70% sejak 2020, seiring semakin banyak perusahaan yang mengadopsi AI.

Applied AI Specialist: Profesi ini berfungsi sebagai jembatan antara inovasi dan kebutuhan industri, menerjemahkan teknologi menjadi solusi nyata. Dari membantu dokter mendiagnosis penyakit hingga merancang sistem deteksi penipuan di sektor keuangan, peran mereka sangat krusial. Menurut McKinsey, integrasi AI yang tepat dapat meningkatkan profit bisnis hingga 20%.

Cybersecurity Analyst: Dengan meningkatnya ancaman di dunia digital, peran Cybersecurity Analyst menjadi sangat penting. Mereka bertugas mendeteksi celah, memantau potensi serangan, dan merespons dengan cepat. IBM mencatat bahwa kerugian rata-rata akibat kebocoran data mencapai USD 4,45 juta, dan angka ini terus meningkat setiap tahun.

Ketiga profesi ini bukan hanya sekadar pekerjaan masa depan, tetapi juga fondasi dunia digital yang sedang kita bangun saat ini.

Indonesia Memerlukan Talenta Digital Segera
Transformasi digital di Indonesia tidak bisa ditunda. Namun, pertumbuhan teknologi belum diimbangi dengan ketersediaan talenta yang memadai. Kementerian Komunikasi dan Informatika mencatat bahwa Indonesia memerlukan setidaknya 600.000 talenta digital baru setiap tahunnya hingga 2030 untuk memenuhi kebutuhan industri.

Laporan dari Google, Temasek, dan Bain & Company menunjukkan bahwa nilai ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 360 miliar pada 2030—terbesar di Asia Tenggara. Tanpa talenta yang kompeten di bidang strategis seperti AI dan keamanan siber, potensi ini terancam stagnasi atau bahkan gagal terwujud.

Kesenjangan ini bukan hanya masalah kapasitas, tetapi juga ketahanan. Ketika kebutuhan industri tidak terpenuhi oleh talenta lokal, risiko ketergantungan pada tenaga kerja asing semakin besar. Oleh karena itu, akselerasi penciptaan SDM digital menjadi prioritas utama.

AACTAP: Program Akselerator Talenta AI dan Keamanan Siber Tingkat Asia
Menjawab kebutuhan ini, Maxy Academy bersama mitra regional meluncurkan Asia AI Cyber Talent Accelerator Program (AACTAP)—program intensif yang dirancang untuk mencetak generasi baru talenta teknologi yang siap kerja di bidang AI dan keamanan siber.

AACTAP menggabungkan pendekatan berbasis proyek nyata, kolaborasi lintas negara, dan mentoring langsung dari pelaku industri. Program ini terbuka bagi mahasiswa, fresh graduate, hingga profesional muda yang ingin bertransformasi atau beralih karier ke sektor teknologi masa depan.

“Kami percaya bahwa masa depan AI dan keamanan siber bukan hanya soal teknologinya, tetapi juga tentang siapa yang siap menguasainya. Melalui AACTAP, kami ingin melahirkan talenta yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga mampu memimpin transformasi digital di kawasan Asia,” ujar Andy Febrico Bintoro, CTO & Co-Founder MAXY Academy.

Dengan dukungan komunitas teknologi Asia dan ekosistem pembelajaran berbasis AI, AACTAP siap membawa Indonesia menjadi salah satu hub pengembangan talenta digital di kawasan regional.(red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *