JEMBER-Jatim | Fixsnews.co.id-Kepedulian warga Jember terhadap kebersihan lingkungan disebut-sebut semakin meningkat. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jember, Supri Handoko, yang melihat adanya penurunan signifikan volume sampah dalam dua acara besar di Jember, yaitu Jember Fashion Carnaval (JFC) dan Tajemtra.
“JFC tahun sebelumnya terkumpul 14 ton sampah, sedangkan kemarin hanya 11 ton. Kalau Tajemtra, sepanjang jalan Tanggul-Jember hanya terkumpul 9 ton, padahal tahun sebelumnya 14 ton,” jelas Supri. Ia menilai penurunan ini sebagai kabar baik yang menggembirakan.
Meskipun demikian, Supri mengingatkan bahwa upaya menekan produksi sampah harus terus digalakkan. Salah satu langkah terdekat adalah penyelenggaraan World Cleanup Day pada 20 September mendatang. Acara ini akan dipusatkan di Alun-Alun Ambulu dengan sasaran utama pasar yang merupakan salah satu penghasil sampah terbesar.
Selain bersih-bersih, acara ini juga akan mengadakan Forum Group Discussion (FGD) tentang lingkungan yang terbuka untuk umum. Ini menjadi langkah DLH untuk mengedukasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup, setiap penduduk Indonesia rata-rata menghasilkan 0,5 kg sampah per hari. Di Jember, produksi sampah harian diperkirakan mencapai 1.300 ton. Namun, berkat peran relawan dan pegiat lingkungan, jumlah sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat ditekan menjadi 400-500 ton per hari.
Supri menambahkan, meskipun DLH memiliki 248 petugas penyapu jalan, tanggung jawab kebersihan bukan hanya ada di pundak dinas. “Jangan menggantungkan ke DLH. Mari bersama-sama, kebersihan adalah cerminan kualitas masyarakat kita,” tegasnya.(Dilli)