Serang, Fixsnews.co.id ,- Ketua PWI Provinsi Banten, Mashudi menyesalkan dan mengutuk keras tindakan kekerasan terhadap wartawan di Serang Timur.
Meminta aparat kepolisian melakukan langkah cepat dan mengusut tuntas aksi premanisme tersebut.
“Ini preseden buruk bagi dunia pers, tidak bisa ditolerir. Harus diusut tuntas dan dihukum seberar-beratnya bagi siapapun yang terlibat.
PWI Banten akan mengawal kasus ini hingga tuntas dan mengajak semua insan Pers mengawal proses penegakan hukum peristiwa kekerasan ini.
Kami percaya kepada aparat kepolisian akan bertindak cepat dan profesional dalam menangani kasus ini” tegas Mashudi.
Menyikapi peristiwa penganiayaan terhadap rekan seprofesinya, puluhan wartawan dari berbagai media mendatangi lokasi pabrik pengolahan timbal, tempat dimana sejumlah wartawan mengalami penganiayaan yang dilakukan oleh petugas keamanan, anggota ormas dan oknum polisi.
Rekan – rekan media yang datang sekira pukul 16.00 WIB, tersebut sempat tegang lantaran meneriaki sambil mengejar salah satu petugas keamanan yang keluar dari gedung perkantoran pabrik.
Koordinator AJI Jakarta biro Banten, M Ikbal meminta pihak kepolisian Polda Banten untuk segera menangkap pelaku penganiayaan dan memproses hukum semua yang terlibat. Baik dari pihak kemanan, unsur ormas maupun oknum aparat kepolisian.
Seperti diberitakan sebelumnya oleh berbagai media, aksi penganiayaan terhadap jurnalis kembali terjadi dan menimpa sejumlah wartawan yang sedang melakukan tugas peliputan dikeroyok pihak kemanan PT Genesis Regeneration Smelting (GRS).
Selain petugas kemanan, pelaku penganiayaan terhadap wartawan juga dilakukan unsur ormas dan oknum polisi.
Berdasarkan informasi dari rekan-rekan wartawan yang menjadi korban dijelaskan, peristiwa penganiayaan itu terjadi saat sejumlah wartawan akan meliput penyegelan pabrik PT GRS yang dilakukan pihak Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) di Modern Cikande, Kabupaten Serang. Kamis, (21/8/2025).
Namun, para jurnalis dari media siber dan tv ini tiba-tiba dihadang oleh pihak keamanan. Ketegangan pun terjadi, padahal di lokasi juga terdapat staf humas KLH.
Dan disaat pihak kementerian meninggalkan lokasi pabrik, seketika pihak keamanan perusahaan menjegat wartawan dan mengambil kendali sepeda motor.
Sejumlah wartawan dikejar dan dipukuli dengan m membabi buta. Beberapa wartawan berhasil mengamankan diri dengan berlari sejauh lima kilo meter dari lokasi kejadian.
Rifki wartawan Tribun Banten mengalami luka paling parah akibat aksi pengeroyokan tersebut. Ia dibantu rekannya yang lain dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. (by/01)