Menyambut 1 Muharam Dengan Santunan Anak Yatim, Doa dan Zikir

Kota Tangerang | Bidiktangsel.com – Tanggal 19 Agustus 2020 menjadi awal tahun bagi penanggalan kalender 1442 Hijriah, yakni 1 Muharam. Hari tersebut juga merupakan tanggal 1 di kalender Jawa yang dikenal dengan 1 Suro. Hijrah sering kali mewarnai pergantian tahun Islam ini. Rabu (19/8/2020).

Sebab, penanggalan kalender Hijriah ditetapkan saat peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.

“Kemudian kata hijrah lebih populer saat peristiwa besar dan babak baru perjuangan Rasulullah SAW ketika hijrah (pindah) dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M. Dimana peristiwa hijrah itu oleh Sayyidina Umar dijadikan nama tahun Islam atas saran Sayyina Ali dalam musyawarah para sahabat tahun 14 H,” ujar ustadz H. Abdul Rochman Basri Al-Batawi.

Hijrah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW dilakukan segaris antara fisik dan jiwa. Nabi Muhammad hijrah dari lingkungan yang mengusik ke lingkungan yang penuh keakraban. Hijrah ini menunjukkan perpindahan yang utuh dalam keimanan.

Sementara ustadz H. Udid Habludin, LC menyampaikan, ujian itu banyak macamnya ada yang berat justru itu akan ditingkatkan oleh Allah swt derajatnya.

“Dan semua ujian ada solusinya, kita mencari solusi yang baik atau yang buruk. Masalah yang tidak ada solusi setelah mati. Semua itu tentu kita terima dengan ikhlas saat kita hidup,” lanjut ustadz Udin Habludin, LC.

Tak sedikit umat Islam di Indonesia mengadakan acara untuk menyambut malam pergantian tahun ini. Mulai dari doa, selawat, dan zikir bersama. Seperti zikir akbar yang kini dilaksanakan oleh Sahibul hajat Sumarjono dikediamannya Jln Inpres XI Rt 03/ 05 bersama dengan
BKM Masjid Al Ihsan dilingkungan Kelurahan Gaga, Kecamatan Larangan. Kegiatan dzikir dan do’a bersama menyambut pergantian Tahun Baru Islam 1 Muharram 1442 Hijriah.

Acara tersebut dihadiri oleh para tokoh agama, alim ulama, tokoh masyarakat, anak yatim, remaja Masjid, para pemuda, Ibu-ibu majlis taklim dan pengurus DKM Masjid Al – Ihsan.

Inti acara berupa pembacaan doa, zikir serta santunan anak yatim, dan tausiyah. Dilanjutkan dengan sambutan Ketua Rw 05. Kelurahan Gaga.

H. Suwatno menjelaskan beberapa faktor yang menjadikan seseorang sukses dalam hidupnya, yaitu pandai mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sekecil apapun itu, untuk dapat bertahan dan terus berkelanjutan hingga di masa mendatang, diharapkan dapat berubah menjadi lebih baik, di tahun baru.

“Kita selalu berdoa, sehat, bahagia sentausa dan sejahtera di tahun baru, semangat baru, serta juga saling bergandeng tangan. Smg Covid 19 berakhir di tahun baru Islam 1442 Hijriyah,” jelas Ketua Rw 05 H. Suwatno, S.Ag.

“Karena dengan banyak berdo’a kita mendapatkan rahmat Allah, yang berdampak akan adanya kemudahan dan do’a-do’a yang segera diijabah. Selalu Mengingat Allah SWT dengan membiasakan Gemar bersedekah, menyisihkan pendapatan minimal sebesar 2,5 % untuk diberikan kepada anak yatim, dan siapa saja yang kehidupannya kurang beruntung dan membutuhkan bantuan, ” kata H. Suwatno.

“Apabila kita dapat melaksanakan dengan baik faktor kesuksesan tersebut, maka inn syaa Allah akan selalu mendapatkan petunjuk dan diberikan kemudahan dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dihadapi,” sambung H. Suwatno, S.Ag.

Acara dilanjutkan dengan pembacaan Yaasin, Tausiyah dan do’a awal tahun baru Hijriah, disertai santunan kepada anak yatim sebanyak 30 orang yang langsung disampaikan Sumarjono dan istri Ani Sumarjono.

Usai pemberian santunan pada anak-anak yatim di awal tahun 1442 Hijriah, Sumarjono mengingatkan, bahwa di masa pandemi Covid-19 ini, harus betul-betul serius menanganinya.

“Kita tidak boleh patah semangat, tidak boleh kendor, tetap harus serius untuk ikut bagaimana cara untuk memutus mata rantai penyebaran dari virus corona ini,“ ujarnya.

Dalam pola kehidupan lanjutnya, sehari-hari, harus ada perubahan dan harus kita pedomani yakni, dengan menjalankan protokol kesehatan. Seperti, keluar rumah harus menggunakan masker, jaga jarak dan cuci tangan.

“Sehingga dengan itu, kita dapat menjaga diri sendiri, keluarga, dan juga lingkungan sampai virus ini bisa diatasi dan sampai vaksin diketemukan,” jelasnya.

“Untuk itu mari kita menciptakan situasi kamtibmas dilingkungan ini tetap kondusif. Kita berdoa memohon kepada Allah SWT, semoga virus ini bisa segera berakhir di bumi pertiwi sehingga hidup kita bisa normal kembali seperti dulu. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin yra. ,” Tutup Sumarjono yang didampingi H. Tuwarno.

PENULIS / EDITOR : EDWARD. AN.