Meriahkan Yadnya Kasada 2025, Pejabat Dihormati Sebagai Warga Kehormatan Masyarakat Tengger

oleh

Probolinggo,Fixsnews.co.id– Malam resepsi Yadnya Kasada yang digelar di Pendopo Agung Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, pada Selasa (10/6/2025) malam, menjadi momen istimewa dengan pengukuhan sejumlah pejabat sebagai Warga Kehormatan Sesepuh Masyarakat Tengger. Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Menteri Kebudayaan RI Fadly Zon, Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, dan Wakil Bupati Probolinggo Ra Fahmi AHZ.

Dalam acara yang meriah ini, Bupati Haris menyerahkan Surat Keputusan (SK) Bupati tentang Penetapan, Pengakuan, dan Perlindungan Masyarakat Hukum Adat Tengger kepada Dukun Pandhita. Sejumlah pejabat yang dikukuhkan sebagai Warga Kehormatan Masyarakat Tengger antara lain Menteri Kebudayaan RI Fadly Zon, Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, dan Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin.

Prosesi pengukuhan ditandai dengan pemasangan selendang kuning oleh Dukun Pandhita, didampingi oleh tokoh adat masyarakat Tengger. Resepsi Yadnya Kasada ini juga dimeriahkan dengan Tari Remo dan puncaknya ditampilkan Sendra Tari Roro Anteng dan Joko Seger, yang menceritakan asal-usul Warga Tengger di kawasan Gunung Bromo.

Bupati Probolinggo, Gus dr. Mohammad Haris, menekankan pentingnya Yadnya Kasada sebagai momen sakral bagi masyarakat Tengger. “Kami berharap agar budaya Tengger dapat menjadi daya tarik wisata yang mendunia, menggabungkan pelestarian budaya dan potensi pariwisata kawasan Gunung Bromo,” ujarnya.

Plt Gubernur Jawa Timur Emil Elistianto Dardak menambahkan bahwa kebudayaan adalah aset terbesar bangsa Indonesia. Ia mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam mengakui dan melindungi masyarakat hukum adat Tengger melalui SK Bupati Probolinggo.

Menteri Kebudayaan RI Fadly Zon juga menyampaikan bahwa Yadnya Kasada adalah contoh nyata bagaimana budaya dapat menjadi kekuatan yang berkelanjutan. “Indonesia memiliki mega diversity dalam hal kebudayaan, yang menjadi kekuatan untuk merajut perbedaan dan memperkokoh jati diri bangsa,” ungkapnya.

Acara ini juga dimeriahkan dengan pameran produk UMKM lokal, seperti kerajinan bambu, batik, dan makanan olahan, yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk lokal kepada pengunjung dan wisatawan.(Dilli)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *