Banten,Fixsnews.co.id- Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Nana Supiana, menekankan pentingnya bagi setiap penduduk untuk mengetahui potensi ancaman bencana di wilayah geografis mereka. Hal ini disampaikan dalam Forum Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Penyusunan Rencana Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten Tahun Anggaran 2026 yang berlangsung di Aula Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, KP3B Curug, Kota Serang, pada Rabu (19/2/2025).
Edukasi dan Sosialisasi Ancaman Bencana
Nana mengungkapkan bahwa BPBD harus aktif dalam sosialisasi mengenai potensi ancaman bencana. “Forum perangkat daerah BPBD Banten ini memformulasikan sinergi antara semua stakeholder, termasuk TNI, Polri, relawan, dan aktivis, untuk mengedukasi masyarakat tentang tindakan preventif dan pengetahuan dalam menghadapi bencana alam,” ujarnya.
Menurut Nana, penting untuk memastikan bahwa kesiapsiagaan bencana tidak hanya menjadi tanggung jawab aparat, tetapi juga masyarakat. “Kesiapsiagaan harus melibatkan masyarakat agar mereka memahami potensi ancaman bencana,” jelasnya.
Potensi Ancaman Bencana di Banten
Nana menekankan bahwa di Provinsi Banten, potensi ancaman bencana tidak hanya berasal dari faktor alam, tetapi juga dari bencana industri. Oleh karena itu, penting untuk memetakan tanggung jawab masing-masing pihak dalam menghadapi potensi bencana tersebut.
Teknologi dalam Kesiapsiagaan Bencana
Nana juga menyoroti pentingnya dukungan teknologi informasi dalam kesiapsiagaan bencana. “Teknologi modern seperti CCTV, sistem peringatan dini, dan kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memantau aktivitas warga dan alam, serta menganalisis potensi ancaman,” pungkasnya.
Program Penanggulangan Bencana BPBD
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, menambahkan bahwa program BPBD disesuaikan dengan nomenklatur dari Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, mencakup program penunjang pemerintah dan penanggulangan bencana. “Program penanggulangan bencana meliputi kesiapsiagaan, kedaruratan, evakuasi, rehabilitasi, dan rekonstruksi,” jelasnya.
Nana Suryana juga mengungkapkan rasa syukurnya atas kolaborasi yang baik antara semua stakeholder dalam penanggulangan bencana. “Alhamdulillah, kolaborasi ini semakin baik, terbukti saat terjadi bencana, semua stakeholder turun bersama dalam satu komando,” tutupnya.(Ded)